REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seusai menjalani perawatan di rumah sakit Arab Saudi (RSAS), satu jamaah haji akhirnya diizinkan pulang ke Tanah Air. Jamaah yang dimaksud adalah Atikah Suranata Yalman, yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 53 Embarkasi Jakarta - Bekasi (JKS 53).
"Alhamdulillah, satu jamaah haji Indonesia secara medis sudah diizinkan pulang. Atikah Suranata Yalman diantar pulang oleh tim Kantor Urusan Haji KJRI Jeddah kembali ke Indonesia," ujar Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Senin (14/8/2023).
Jamaah tersebut diterbangkan dari Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah dengan maskapai Saudia. Atikah pulah dengan nomor penerbangan SV 820, Ahad (13/8/2023) kemarin pukul 17.20 waktu Arab Saudi.
Kepulangannya ke Tanah Air diantar dua petugas KUH KJRI Jeddah, yaitu Kaharudin dan Reza Ahmad Baihaqi. Sesampainya di Bandara Soekarno-Hatta, nantinya ia akan dijemput tim dari Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) untuk diantar ke keluarganya.
"Nenek Atikah berasal dari Bandung. Jadi, begitu mendarat di Cengkareng, tim Ditjen PHU sudah siap untuk mengantarnya ke rumahnya di Bandung," ujar dia.
Menurut dia, ini merupakan kepulangan perdana jamaah yang dirawat di RSAS pasca-operasional ibadah haji 1444 H/2023 M. Operasional ibadah haji 1444 H telah dinyatakan berakhir oleh Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, pada 5 Agustus 2023 lalu.
Pada hari itu, tercatat masih ada 77 jamaah haji Indonesia yang dirawat di RSAS Arab Saudi. Dari jumlah itu, saat ini tercatat 21 jamaah wafat dan 1 jamaah diizinkan pulang ke Tanah Air.
"Saat ini masih ada 55 jamaah yang dirawat di RS Arab Saudi, 28 jamaah dirawat di RS Madinah, 21 di RS Makkah dan enam jamaah di RS Jeddah," kata Narullah.
Untuk memantau jamaah haji yang sedang dirawat, Kementerian Agama (Kemenag) telah menyiapkan call center. Nomor ini bisa dihubungi pihak keluarga untuk mengetahui perkembangan kondisi jamaah.
Nasrullah menyebut kontak PIC dan tim Kantor Urusan Haji (KUH) KJRI Jeddah akan melakukan pemantauan secara berkala atas kondisi jamaah. Pihak keluarga yang ingin mendapatkan informasi terbaru bisa menghubungi nomor-nomor yang disiapkan.
"Kami berharap kondisi jamaah yang dirawat bisa lekas sehat. Jika oleh rumah sakit sudah dinyatakan layak terbang, akan kita antar untuk pulang ke Tanah Air," ujar dia.
Ia juga menyebut KUH KJRI Jeddah telah menyiapkan tim yang akan mengantar jamaah, yang telah dinyatakan layak terbang untuk kembali ke Indonesia.