REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan kolaborasi BUMN dan universitas harus terus berjalan. Erick mengatakan mahasiswa sebagai generasi muda akan menjadi penentu akan arah bangsa ke depan.
Erick mengatakan bonus demografi tak sekadar memberikan keuntungan, melainkan juga menjadi tantangan bagi Indonesia ke depan. Salah satu isu krusial terkait lapangan kerja.
"Ini tentu harus kita persiapkan. Tadi diskusi dengan Pak Rektor, tantangan kita ialah pembukaan lapangan kerja. Mayoritas penduduk Indonesia itu anak muda yang isu pasti lapangan kerja dan kesempatan berusaha," ujar Erick dalam Seminar Nasional Universitas Al Azhar Indonesia di Jakarta, Selasa (15/8/2023).
Oleh karenanya, Erick ingin memastikan proses pembelajaran mahasiswa dapat terhubung dengan industri. Erick menyebut pertumbuhan ekonomi ke depan harus berdasarkan knowledge based economy atau sektor ekonomi yang berlandaskan pada inovasi.
"Kita sudah putuskan riset dikembalikan ke universitas, BUMN nggak usah riset, kita di BUMN yang mengkomersialisasikan saja," ucap Erick.
Erick mengatakan BUMN juga menjadi jembatan bagi para mahasiswa sebelum terjun ke industri. Salah satunya dengan program magang di BUMN. Saat ini, Erick mengatakan terdapat 1.600 mahasiswa yang magang di BUMN dan akan terus diperbanyak.
"Karena kita ingin transisi generasi muda ke industri harus ada bridging. Kita juga memastikan kepemimpinan muda di BUMN sudah 10 persen di bawah usia 40 tahun," kata Erick.
Erick mengatakan kolaborasi menjadi kata kunci dalam menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia. Erick pun menekankan pertumbuhan ekonomi juga harus berkontribusi terhadap pemerataan ekonomi Indonesia.