Rabu 16 Aug 2023 16:01 WIB

Terbentuknya Armada Laut Islam Pertama, Tawa dan Nubuat Rasulullah SAW yang Terbukti

Armada laut Islam pertama terbentuk era Utsman bin Affan RA.

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi kapal perang modern. Armada laut Islam pertama terbentuk era Utsman bin Affan RA
Foto: EPA-EFE/IRANIAN ARMY
Ilustrasi kapal perang modern. Armada laut Islam pertama terbentuk era Utsman bin Affan RA

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejarah terbentuknya angkatan laut Islam pertama kali di masa kepemimpinan Khalifah Utsman bin Affan, sebagai bagian dari perluasan wilayah kekhalifahan Islam masa itu. Angkatan laut pertama dibangun karena umat Islam menyadari bahwa pertahanan mereka masih lemah untuk wilayah pesisir.

Dikutip dari buku Utsman bin Affan karya Abdul Syukur Al Azizi, Khalifah Utsman bin Affan melihat armada laut pasukan Romawi telah menaklukkan Lautan Siprus. 

Baca Juga

Mereka menjadikan wilayah perairan sebagai pangkalan militer untuk menyerang negara Islam. Oleh karena itu, dengan sigap Utsman memutuskan untuk melakukan penyerangan sebelum mereka sehingga pada akhirnya, untuk pertama kalinya dalam sejarah, lahirlah "Angkatan laut Islam'.

Kemudian, Khalifah Utsman memberikan izin kepada Muawiyah untuk menyerang Siprus. Pasukan yang dipimpinnya bertolak dari Syam mengarungi lautan. Khalifah menopang pasukan laut ini dengan pasukan lain di bawah komando 'Abdullah ibn Saad ibn Abi Sarh.

Dua kekuatan pasukan inilah yang berhasil menyapu Siprus hingga jatuh ke tangan kaum muslimin. Mereka pun melakukan perjanjian damai yang ditawarkan kaum muslimin.

Peperangan ini membuktikan pesan Rasulullah SAW. Ketika itu Nabi SAW sedang tidur di rumah Ubadah ibn Al-Shamit RA. Beliau terbangun dari tidurnya sembari tertawa. Ummu Haram binti Malhan terheran-heran atas apa yang terjadi dengan beliau.

Kemudian, dia bertanya mengapa beliau tertawa. Rasulullah SAW menjawab, "Manusia dari umatku diperlihatkan kepadaku sedang menyeberangi lautan bagaikan seorang raja di atas singgasananya."

Lalu, Ummu Haram berkata, "Berdoalah untukku agar aku menjadi bagian dari mereka." Rasulullah SAW menjawab, "Engkau adalah bagian dari mereka." Tak lama kemudian, Rasulullah SAW tidur untuk yang kedua kalinya.

Beliau terbangun lagi sembari tertawa dan berkata, "Manusia lain dari umatku diperlihatkan kepadaku sedang mengarungi lautan bagaikan seorang raja di atas singgasananya." Lalu, Ummu Maram berkata, "Wahai Rasulullah, berdoalah kepada Allah agar aku menjadi bagian dari mereka." Rasulullah SAW menjawab, "Engkau termasuk golongan orang yang pertama."

Baca juga: Ketika Berada di Bumi, Apakah Hawa Sudah Berhijab? Ini Penjelasan Pakar

Rekaman ingatan tentang peristiwa yang terjadi ketika Rasulullah SAW belum berpulang kepada Allah SWT ini terus berputar di dalam benak para sahabat.

Sejak peristiwa itu, mereka senantiasa menanti jawaban dari arti mimpi tersebut. Para sahabat merasa takjub dengan ungkapan Rasulullah SAW, mengarungi lautan bagaikan seorang raja di atas singgasananya.

Setelah sekian lama, datanglah peristiwa Perang Siprus. Untuk pertama kalinya, para sahabat mengarungi lautan, menaklukkan deru gelombang. Mereka berada di atas kapal yang besar dan megah bagaikan seorang raja di atas singgasananya.

Pada perang ini, Ubadah ibn Al Shamit dan istrinya, Ummu Haram binti Malhan, bergabung dalam barisan pasukan kaum Muslimin. Sehingga, terbuktilah nubuat Rasulullah SAW. yang percaya bahwa Ummu Haram akan menjadi bagian dari pasukan ini.  

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement