Tanggal Proklamasi Kemerdekaan Indonesia memang telah menjadi angka keramat. Garuda Pancasila pun dicipta dengan menghamdirkan simbol hari kemerdekaan itu. masing-masing sayapnya terdiri 17 helai bulu, ekornya terdiri dari delapan helai bulu, lehernya memiliki 45 helai bulu. Jika penyebutan tahunnya hendak digenapkan angkanya menjadi 1945, 19 di Garuda Pancasila diwakili oleh jumlah helai bulu di pangkal ekor.
Oohya! Baca juga ya:
Upacara 17 Agustus di Genangan Rob, Warga Timbulsloko Bacakan Proklamasi Mimpi-Mimpi Kami
Kasus Youtuber dan Pengendara Lawan Arus, 78 Tahun Merdeka Masih Banyak yang Berkendara Lawan Arus
POJOK LINCAK Pidato Kenegaraan 16 Agustus, Jokowi Curhat Dijuluki Firaun, Siapa Itu Firaun?
Pada 1965 terbit buku Arti Aggka2 Keramat karangan B Setiadjaja, yang disebut Denys Lombard sebagai “tulisan yang aneh”. Buku ini berkaitan dengan “utak-atik” seputar angka 17, 8, dan 45. Dalam pengantar buku, Setadjaja mengatakan,”Rangkaian angka-angka keramat 17-8-45 telah lama menarik perhatian saya.” Menurut dia, ad ahal tersembunyi dari angka itu yang belum terungkap.
Maka, ia bentangkan peta Indonesia, ia tarik garis dari Sabang sampai Merauke. Persilangan garsi itu dengan garis Khatulistiwa ia sebut membentuk sudut 17 derajat. Pusat Ibu Pertiwi yang ia tetapkan ada di Selat Makassar, berada di garis 117,845 derajat Bujur Timur. Kota Jakarta sebagai tempat Proklaasi Kemerdekaan Indonesia, an Rengasdengklok tempat disembunyikannya Sukarno oleh para pemuda sebelum proklamasi, berada sejajar di garis 6 derajat 11 detik Lintang Selatan, jika dijumlahlah menjadi 17. Panjang wilayah Indonesai dilintasi oleh seperdelapan garis Khatuliswa. Sekitar 5.000 kilometer dari 40 ribu kilometer lingkar Bumi.
Jika dari Surabaya, pusat Agkatan Laut, ditarik garis ke Alaska melintasi Pusat Ibu Pertiwi di Selat Makassar, persilangannay dengan garsi Khatulistiwa membentuk sudut 45 derajat. Lalu, jika dari Pusat Ibu Pertiwi itu ditarik garis ke Yunnan, yang dipercaya sebagai daerah asal nenek moyang bangsa Indonesia, persilangannya dengan garis Khatulistiwa juga membentuk sudut 45 derajat. Dan banyak lagi utak-atik yang dilakukan Setiajaja terkait 17-8-45 yang bersifat statis.
Ia juga membahas makna yang bersifat dinamis, seperti munculya slogan “Semangat 45”, “Jiwa 45”. Ia pun menarik garis periodisasi perjalanan bangsa Indonesia. Dari tahun 1945, ditarik ke 17 tahun sebelumnya jatuh pada 1928, ada peristiwa Sumpah Pemuda. Ia tarik lagi ke 17 tahun sebelumnya yang jatuh pada 1911 --tahun kelahiran Serikat Islam. (Jika ditarik ke tahun Kebangkitan Nasional 1908 tentu tidak tepat 17 tahun). Perjuangan Sarekat Islam memang melampau batas-batas yang dilakukan Boedi Oetomo.
Apa yang diulas Setiadjaja memang hidup di masyarakat Indonesia. Ketika Sukarno memerintahkan pembuatan tiang bendara di Istana Merdeka pada 1950, tingginya 17 meter. Formasi Paskibraka juga melambangkan 17-8-45. Ada Pasukan 17 (sebagai pasukan pemandu keseluruhan Paskibraka, beranggotakan 17 orang), Pasukan 8 (sebagai pasukan pembawa bendera, beranggotakan delapan orang), da Pasukan 45 (sebagai pasukan pengawal beranggotakan 45 orang, berada di belakang Pasukan 8).
Ma Roejan
Sumber rujukan:
Arti Angka2 Keramat karya B Setiadjaja
Nusa Jawa: Silang Budaya karya deny Lombard