Sabtu 19 Aug 2023 15:42 WIB

PM Swedia akan Ubah Aturan Terkait Maraknya Pembakaran Alquran

Peraturan yang berlaku di Swedia dikaji ulang tanpa mengubah Undang-Undang Dasar.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson.
Foto: Pontus Lundahl/TT News Agency via AP
Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson.

REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Pemerintah Swedia akan meninjau ulang Undang-Undang Ketertiban Umum. Hal itu merespons serangan berulang kepada Alquran yang menjadi kitab suci umat Islam.

Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson bersama sejumlah mitra koalisi, yaitu pemimpin Demokrat Kristen Ebba Busch dan Partai Liberal Johan Pehrson ​​​​​​​membuat tulisan di surat kabar Dagens Nyhete, peraturan yang berlaku di dalam negeri akan dikaji ulang tanpa mengubah Undang-Undang Dasar. Ketiga tokoh tersebut menekankan kepolisian perlu memperhatikan keamanan nasional saat mempertimbangkan permohonan warga untuk berkumpul dan menggelar demonstrasi.

Pasalnya, izin menggelar demonstrasi dimanfaatkan sekelompok orang untuk membakar Alquran. Artikel itu menuliskan pemerintah akan meneliti beberapa cara untuk mengubah peraturan dan mencegah serangan terhadap kitab suci umat Islam itu.

Dalam beberapa bulan terakhir, telah terjadi pembakaran dan penodaan Alquran yang dilakukan oleh sejumlah tokoh atau kelompok Islamofobia. Aksi itu terutama bermunculan di negara-negara Eropa bagian utara dan Nordik. Usai aksi di Swedia, kini pembakaran Alquran juga berlangsung di Denmark dan Belanda.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement