Senin 21 Aug 2023 17:09 WIB

Dispatch Tuduh Grup K-Pop Fifty-Fifty Bohong Soal Episode Kontroversial 'Buang Makanan'

Laporan dari Dispatch ini membuat warganet mengkritik Fifty-Fifty.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Qommarria Rostanti
Grup K-pop Fifty Fifty. Media Dispatch mengungkap episode grup K-pop Fifty Fifty yang kontroversial dari Unanswered Questions.
Foto: Dokumen
Grup K-pop Fifty Fifty. Media Dispatch mengungkap episode grup K-pop Fifty Fifty yang kontroversial dari Unanswered Questions.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu media hiburan terbesar di Korea Selatan, Dispatch, membantah sebuah segmen dalam episode grup K-pop Fifty Fifty yang kontroversial dari "Unanswered Questions". Pada 21 Agustus 2023, Dispatch mengunggah sebuah postingan Instagram. 

Dalam postingan tersebut terlihat foto anggota grup yang sedang berkerumun di sekitar meja dengan makanan yang dilempar ke lantai. Foto-foto itu menyinggung tuduhan yang dibuat dalam episode "Unanswered Questions Fifty Fifty" saat anggota keluarga grup menuduh agensi ATTRAKT telah memaksa anggota grup untuk membuang makanan yang dibawa dari keluarga mereka.

Baca Juga

Menurut Dispatch, bukan ATTRAKT (agensi lama Fifty-Fifty) yang melakukan ini melainkan seorang karyawan The Givers. The Givers adalah agensi baru Fifty-Fifty setelah anggota grup memutuskan mengakhiri kontrak dengan ATTRAKT.

"Klaim #UnansweredQuestions: ATTRAKT membuang makanan yang dibawakan oleh anggota keluarganya. ATTRAKT mempermalukan para anggota dengan memaksa mereka mengambil makanan dan membuangnya. Fakta: Orang yang membuang makanan adalah karyawan The Givers. Fifty Fifty harus menundukkan kepala karena malu," kata akun @koreadispatch.

Dikutip dari Koreaboo, Senin (21/8/2023), aksi tersebut terjadi di pusat Gangnam ATTRAKT. Hingga saat ini, Dispatch masih menyelidiki lebih lanjut. Melihat unggahan itu, warganet sontak kaget dan mengkritik para anggota grup dan keluarga mereka karena menjebak ATTRAKT. 

Mereka juga mengkritik "Unanswered Question" karena menyiarkan wawancara anggota keluarga tanpa memeriksa faktanya. “Wow, meskipun begitu, mereka tanpa malu-malu (berbohong) dalam wawancara mereka. Luar biasa," kata salah seorang warganet.

“Kalau ini benar, grup juga mencoba menipu kita," ujar yang lain.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement