REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kontoversi mewarnai kemenangan Arsenal atas Crystal Palace pada pekan kedua Liga Primer Inggris, Selasa (22/8/2023) dini hari WIB. Kontroversi ini berpangkal pada keputusan wasit memberikan kartu kuning kepada bek kiri Arsenal, Takehiro Tomiyasu.
Pemain bertahan asal Jepang itu menerima kartu kuning dari wasit David Coote lantaran dianggap terlalu lama melakukan lemparan ke dalam pada menit ke-60. Padahal, Tomiyasu diketahui hanya memegang bola selama delapan detik di pinggir lapangan.
Saat itu, Tomiyasu menerima bola yang diberikan Kai Havertz, yang sebenarnya memegang bola lebih lama dibanding Tomiyasu. Tujuh menit berselang pasca-insiden tersebut, Tomiyasu menerima kartu kuning kedua lantaran melakukan pelanggaran terhadap winger Palace, Jordan Ayew.
Arsenal akhirnya harus tampil dengan 10 pemain di sisa laga. Ini menjadi kartu merah pertama yang diterima penggawa Arsenal di pentas Liga Primer Inggris sejak musim 2020/2021.
Kendati begitu, the Gunners bisa tetap menjaga keunggulan, 1-0. Gol semata wayang Arsenal itu ditorehkan Martin Odegaard via tendangan penalti pada menit ke-54.
Kartu kuning pertama yang diterima Tomiyasu akibat dianggap membuang waktu lewat lemparan ke dalam menjadi sorotan tersendiri pasca laga ini. Kala itu, the Gunners memang telah unggul.
Kartu kuning ini merupakan implementasi seperangkat aturan baru di pentas Liga Primer Inggris. Pengadil lapangan diharapkan bisa memberikan tegas dalam upaya untuk membuang-buang waktu.
Khusus untuk lemparan ke dalam, pemain hanya memiliki waktu 23 detik untuk melakukan lemparan ke dalam. Apabila melebihi dari rentang waktu yang telah ditetapkan, maka pemain tersebut mendapatkan peringatan dari wasit berupa kartu kuning.
Pelatih Arsenal, Mikel Arteta, angkat bicara terkait kontroversi ini. Menurut pelatih asal Spanyol itu, Tomiyasu hanya memegang bola selama delapan detik. Sembari menyindir kebijakan tersebut, Arteta pun menyebut sudah saatnya pertandingan sepak bola dilengkapi oleh stopwatch untuk bisa melihat catatan waktu dalam momen-momen tertentu dan menghindari perdebatan.
''Saya tidak tahu berapa lama waktu yang ditetapkan (23 detik). Namun, dia (Tomiyasu) hanya memegang bola selama delapan detik. Mungkin, kami mulai harus bermain dengan menggunakan stopwatch. Aturan baru adalah suatu hal, tapi mensosialisasikan peraturan itu adalah hal lain. Namun, kami akan beradaptasi,'' ujar Arteta sesuai laga seperti dilansir BBC, Selasa (22/8/2023).
Penerapan aturan baru tersebut sudah memberikan dampak besar dalam dua pekan awal Liga Primer Inggris musim ini. Wasit sudah mengeluarkan total 32 kartu kuning dalam dua pekan awal Liga Primer Inggris. 14 kartu kuning dikeluarkan terkait upaya membuang-buang waktu, sementara 18 kartu kuning soal protes yang berlebihan.
Rataan jumlah kartu kuning tersebut sudah meningkat lima persen dibanding periode yang sama pada musim lalu. Pada sepanjang musim lalu, wasit mengeluarkan total 174 kartu kuning. Apabila rataan ini terus berjalan, maka pada akhir musim ini diperkirakan akan ada 608 kartu kuning.