INDRAMAYU – Kabupaten Indramayu menawarkan beragam tempat wisata menarik. Meski didominasi obyek wisata pantai, namun daerah itu juga memiliki sejumlah objek wisata lainnya yang sayang dilewatkan.
Salah satunya adalah taman kota ‘Taman Tjimanoek. Taman yang memanjang di sisi bantaran sungai Cimanuk lama itu bisa menjadi pilihan wisata atau sekedar tempat ngadem untuk melepas kepenatan.
Taman Tjimanoek sangat mudah dijangkau karena berada di sekitar pusat pemerintahan Kabupaten Indramayu. Lokasinya hanya selemparan batu dari Alun-alun Indramayu, atau di Jalan Veteran, tepat di belakang Masjid Agung Indramayu.
Belum lengkap rasanya jika berkunjung ke Kabupaten Indramayu, belum menikmati keindahan Taman Tjimanoek.
Sejuk dan Rindang
Saat memasuki lokasi tersebut, para pengunjung akan langsung merasakan udara yang adem, kontras dengan cuaca di Kabupaten Indramayu secara umum yang terkenal panas. Apalagi di musim kemarau seperti sekarang.
Pepohonan besar dan rindang yang tumbuh sejak lama di lokasi tersebut, mampu menghadirkan oksigen yang segar dan menghalau panasnya sengatan matahari.
Tak hanya itu, mata pengunjung juga akan langsung dimanjakan dengan hijaunya tanaman menjalar, yang tumbuh lebat dan tertata rapi pada tiang-tiang penyangga yang sengaja dibuat menyerupai lorong.
Tiang penyangga yang ditumbuhi tanaman menjalar itu dibangun di sepanjang track yang ada di Taman Tjimanoek. Para pengunjung bisa menjadikannya sebagai latar foto yang instagramable.
Selain itu, keindahan Taman Tjimanoek juga bertambah dengan adanya mural atau lukisan pada tembok taman. Lukisan tersebut menggambarkan berbagai kekayaan budaya dan tradisi di Kabupaten Indramayu. Salah satunya menggambarkan motif batik Indramayu.
Tersedia pula sejumlah tempat duduk, yang bisa digunakan pengunjung untuk bersantai menikmati suasana taman dan semilir angin segar.
Patok Kapal Kayu
Ratusan tahun yang lalu, sungai Cimanuk pernah menjadi bandar yang besar dan ramai. Hal itu terungkap dalam buku Suma Oriental, yang ditulis oleh pengelana Portugis bernama Tome Pires (1513). Dalam tulisannya itu, Tom Pires menyebut Indramayu sebagai Chemano, dan merupakan salah satu dari enam pelabuhan besar di masa itu.
Namun, tinggalan arkeologis Cimanuk sebagai pelabuhan besar di masa silam memang nyaris tidak ditemukan lagi. Hanya ada beberapa elemen kecil semacam patok, tempat menambatkan kapal yang berlabuh.
Replika dari patok kapal kayu itupun bisa ditemukan di Taman Tjimanoek. Replika patok kapal itu terbuat dari kayu jati dan dibuat sama persis seperti aslinya.
Susuri Sungai Cimanuk Pakai Bebek Gowes
Tak hanya menikmati rindang dan asrinya suasana taman, para pengunjung bisa sekalian merasakan sensasi menyusuri Sungai Cimanuk. Pasalnya, di tempat itu juga disediakan penyewaan bebek gowes.
Pengunjung cukup merogoh kocek sebesar Rp 20 ribu per perahu bebek. Bersama keluarga tercinta, mereka bisa menyusuri sungai Cimanuk selama 20 menit. Namun jika suasana sedang sepi atau bukan di hari libur, pengunjung diperbolehkan menggunakan perahu bebek itu sepuas hati mereka.
Tempat Bermain Anak
Taman Tjimanoek memang sangat cocok dijadikan tempat rekreasi bagi keluarga. Di tempat itu, juga disediakan sejumlah fasilitas permainan anak. Anak-anak bisa bermain sepuasnya secara gratis. Para orang tua bisa mengawasi buah hati mereka sambil duduk-duduk santai. (lilis sri handayani)