Selasa 22 Aug 2023 22:24 WIB

Masjid Salman ITB Sikapi Tegas Kasus Pesan LGBTQ dalam OSKM 2023, Jangan Kasih Celah

ITB menyampaikan permohonan maaf atas munculnya pesan LGBTQ

Rep: Ronggo Astungkoro, Fergi Nadira B / Red: Nashih Nashrullah
Pihak ITB menggelar konferensi pers bersama awak media untuk mengklarifikasi adanya kampanye isu LGBT dalam kegiatan Orientasi Studi Keluarga Mahasiswa (OSKM), Selasa (22/8/2023).
Foto: Republika/Dea Alvi Soraya
Pihak ITB menggelar konferensi pers bersama awak media untuk mengklarifikasi adanya kampanye isu LGBT dalam kegiatan Orientasi Studi Keluarga Mahasiswa (OSKM), Selasa (22/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Keluarga Besar Masjid Salman Institut Teknologi Bandung (ITB) menyatakan sangat menyesalkan munculnya aktivitas-aktivitas yang membawa pesan gerakan LGBTQ, baik tersirat maupun tersurat, khususnya dalam kegiatan OSKM ITB 2023.

Keluarga Besar Masjid Salman ITB juga menyatakan menolak setiap bentuk perilaku serta budaya LGBTQ dalam bentuk apapun. 

Baca Juga

“Kami Keluarga Besar Masjid Salman ITB, yakni pembina, pengurus, dan jamaah, sangat menyesalkan munculnya aktivitas-aktivitas yang membawa pesan-pesan gerakan LGBTQ baik secara tersirat maupun tersurat, khususnya dalam kegiatan OSKM ITB 2023,” ujar Dewan Pakar Salman ITB, M Salman AN, kepada Republika.co.id, Selasa (22/8/2023). 

Salman mengatakan, hal tersebut diduga terjadi karena kurangnya kesadaran dari semua pihak terkait mengenai bahaya wacana maupun gerakan LGBTQ di dunia internasional. 

Menurut dia, wacana dan gerakan LGBTQ pada dasarnya berakar pada falsafah yang menolak adanya fitrah atau jati diri yang digariskan Sang Pencipta pada makhluk-makhluk ciptaan-Nya. 

“Falsafah ini memandang manusia berhak secara bebas tanpa batas mengubah atau memperlakukan dirinya sekehendaknya sendiri. Padahal manusia adalah hamba Allah SWT yang seharusnya menaati aturan yang telah ditetapkan Allah SWT,” kata dia. 

Sebab itu, kata Salman, Masjid Salman ITB menolak terhadap setiap bentuk perilaku serta budaya LGBTQ dalam bentuk apapun. Penolakan dalam bentuk apapun itu termasuk di dalam penggunaan simbol, identitas, kegiatan keorganisasian, maupun hal lainnya.  

Maka dari itu, pihaknya mengajak segenap mahasiswa, dosen, tenaga pendidik, orang tua mahasiswa, jamaah Masjid Salman, dan masyarakat luas agar lebih peduli akan nilai-nilai luhur agama dan budaya bangsa. 

Baca juga: Mahasiswa ITB: Orasi Pelangi Pengenalan Himpunan, Kok Jadi ke LGBT?

Selain itu, pihaknya juga mengajak semua pihak tersebut untuk memperdalam pemahaman dan penghayatan ajaran agama masing- masing, serta mewujudkannya dalam kehidupan bermasyarakat. 

“Kami juga mengajak semua pihak untuk memperkuat peran keluarga, kawan sejawat, dan lingkungan terdekat dalam membimbing dan mengarahkan adik-adik mahasiswa agar menjadi insan yang berkarakter kuat dan beretika tinggi, sehingga dapat menjadi pemimpin bangsa yang unggul di masa depan,” jelas Salman. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement