Rabu 23 Aug 2023 08:09 WIB

Gelar Table Top Kotagede, Upaya Bantul Gencarkan Promosi Pariwisata

Pariwisata diyakini mampu membawa perbaikan ekonomi di Bantul.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
Wisatawan bermain air di Sungai Oya, Wisata Alam Kedungjati, Bantul, DI Yogyakarta (ilustrasi).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Wisatawan bermain air di Sungai Oya, Wisata Alam Kedungjati, Bantul, DI Yogyakarta (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul bekerja sama dengan Badan Promosi Pariwisata Daerah Kabupaten Bantul kembali menggelar Table Top Amazing Race Kotagede. Acara ini diadakan dalam rangka mendongkrak promosi pemasaran pariwisata dalam dan luar negeri.

Pembukaan rangkaian acara Table Top dilaksanakan di  Sanggar Ayodya, Sembungan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, DIY, Selasa (22/8/2023).

Table Top sendiri merupakan kegiatan bertemunya para pelaku wisata baik pemilik agen perjalanan (buyers) dengan pemilik tempat atau lokasi wisata (sellers) untuk melakukan promosi.

Kepala Dinas Pariwisata Bantul, Kwintarto Heru Prabowo menyampaikan, tema besar pariwisata Kabupaten Bantul 2025 yaitu Bantul Bumi Mataram. Kwintarto menilai tema besar wisata ini perlu diperkenalkan utamanya bagi generasi muda agar mengetahui sejarah hebat yang ada di Bantul.

“Tematik pariwisata 2025 ini kami punya title Bantul Bumi Mataram. Bukan Mataram miliknya Bantul, tapi Bantul menjadi bagian dari Bumi Mataram," ujar Heru.

Ia menjelaskan, Bantul Bumi Mataram perlu dikenalkan, karena di Mataram ini diajarkan sebuah karakter yang hebat. Bahwa karakteristik orang Jawa itu dengan siapapun harus ramah andap ashor, tapi ketika diinjak itu dia adalah pejuang hebat, berani yang akan dikenang sampai kapanpun.

"Terbukti dengan Sultan Agung. Ini adalah filosofi besar yang anak-anak masa kini kalau tidak dikenalkan ini tidak tahu dengan pahlawan-pahlawan di masa lalu yang sangat berjasa,” ujarnya.

Kwintarto juga mengatakan jika sasaran dari tema wisata Bantul Bumi Mataram adalah bagaimana wisatawan  mancanegara nantinya dapat berkunjung ke Bantul dengan tematik wisata budaya dan seni bukan hanya wisata alam.

“Alam ini saingannya sudah banyak. Walaupun tokoh utamanya kalau pariwisata pantai di DIY masih Parangtritis. Tetapi kami akan membuat satu cara baru, kalau kita lihat pergeseran medio 2014-2019 sebelum covid wisata itu identik dengan foto. Tetapi saya lihat setelah covid ini mulai banyak wisata edukasi yang mulai diminati. Orang belajar membatik, membuat kerajinan,” jelas dia.

Harapan ke depannya dari kegiatan ini nantinya dapat dilaksanakan di dua tempat, bukan hanya Table Top Kotagede Amazing Race yang mengangkat wisata di timur Bantul namun juga Diponegoro Amazing Race sebagai wisata di sisi barat Bantul. Ia juga berharap dari kegiatanini  dapat melahirkan paket-paket wisata lain.

“Harapannya kalau bisa ke depan ditambah, jadi kalau di sisi barat itu Kotagede Amazing Race itu Sultan Agung, sedangkan kalau di sisi timur itu Diponegoro Amazing Race. Nanti bisa berkolaborasi menjadi Bantul lebih dikenal," katanya.

Ia berharap, dari proses table top ini terlahir paket-paket wisata yang bisa dinikmati, tidak hanya memperkenalkan alam tapi juga budaya dan seni bisa menjadi bagian dari paket wisata.

Mewakili Bupati Bantul, Asisten Administrasi Umum Pemkab Bantul, Pulung Haryadi, menyampaikan pihaknya menyakini pariwisata akan mampu membawa perbaikan ekonomi di Bantul. Ia juga berkomitmen akan selalu memperbaiki tempat wisata dengan pelayanan yang baik.

“Kami sangat meyakini pariwisata akan mampu membawa perbaikan ekonomi. Sehingga prioritas utama di Bantul ini ada tiga yaitu pariwisata, pertanian, dan industri kecil. Untuk itu kami harap pelaku pariwisata berkenan membawa tamu sebanyak-banyaknya di Bantul, tentu saja kami akan berkomitmen selalu memperbaiki tempat wisata dengan pelayanan yang lebih baik,” tegasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement