Rabu 23 Aug 2023 18:40 WIB

Cara Tidur Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW memiliki akhlak baik yang sempurna.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Ilustrasi kaligrafi Nabi Muhammad
Foto: Dok Republika
Ilustrasi kaligrafi Nabi Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Nabi Muhammad SAW memiliki akhlak baik yang sempurna dan menjadi teladan bagi umat manusia di sepanjang zaman. Sebagai umat Islam tentu harus meneladani akhlak Rasulullah SAW dan menjalankan sunnah beliau.

Ada yang bertanya bagaimana kehidupan Nabi Muhammad SAW dan kesehariannya, termasuk cara baginda Nabi Muhammad SAW tidur. Dalam buku Syamail Muhammad SAW yang ditulis Muhammad bin Isa bin Saurah bin Musa bin ad-Dhahhak as-Sulami atau yang dikenal sebagai Imam at-Tirmidzi, dijelaskan bagaimana manusia paling mulia ini tidur.

Baca Juga

"Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW jika berbaring di tempat tidurnya, beliau meletakkan telapak tangannya yang kanan di bawah pipinya yang kanan, seraya berdoa: Rabbi qini `adzabaka yauma tab'atsu `ibadaka." (Ya Rabbi, peliharalah aku dari azab-Mu pada hari Kau bangkitkan seluruh hamba-Mu)."

Hal ini diriwayatkan oleh Muhammad bin al Matsani, dari `Abdurrahman bin Mahdi, dari Israil, dari Abi Ishaq, dari `Abdullah bin Yazid, yang bersumber dari al Bara bin `Azib radhiyallahu anhu.

Dalam riwayat lain dijelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW membaca doa sebelum tidur dan membaca doa setelah bangun tidur.

"Jika Rasulullah SAW berbaring di tempat tidurnya, maka beliau berdoa: Allahumma bismika amutu wa ahya'. (Ya Allah, dengan nama-Mu aku mati dan aku hidup). Jika beliau bangun, maka beliau membaca: Alhamdulillahilladzi ahyana ba'dama amatana wailaihin nusyur." (Segala puji bagi Allah, yang telah menghidupkan aku kembali setelah mematikan aku dan kepada-Nya tempat kembali).

Hal ini diriwayatkan oleh Mahmud bin Ghailan, dari `Abdurrazaq, dari Sufyan, dari `Abdul Malik bin `Umair, dari Ruba'I bin Hirasyi, yang bersumber dari Hudzaifah radhiyallahu anhu.

"Sesungguhnya jika Nabi Muhammad SAW istirahat dalam musafirnya di malam hari, beliau berbaring ke sebelah kanan. Jika beliau istirahat pada musafirnya menjelang subuh, maka beliau tegakkan lengannya dan diletakkannya kepalanya di atas tangannya."

Hal ini diriwayatkan oleh al Husein bin Muhammad al Hariri, dari Sulaiman bin Harb, dari Hammad bin Salamah, dari Humaid, dari Bakr bin `Abdullah al Mazini, dari `Abdullah bin Rabbah yang bersumber dari Abi Qatadah radhiallahu anhu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Tahu gak? kalau ada program resmi yang bisa bantu modal usaha.

1 of 8
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْا بِطَانَةً مِّنْ دُوْنِكُمْ لَا يَأْلُوْنَكُمْ خَبَالًاۗ وَدُّوْا مَا عَنِتُّمْۚ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاۤءُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۖ وَمَا تُخْفِيْ صُدُوْرُهُمْ اَكْبَرُ ۗ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْاٰيٰتِ اِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan teman orang-orang yang di luar kalanganmu (seagama) sebagai teman kepercayaanmu, (karena) mereka tidak henti-hentinya menyusahkan kamu. Mereka mengharapkan kehancuranmu. Sungguh, telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang tersembunyi di hati mereka lebih jahat. Sungguh, telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu mengerti.

(QS. Ali 'Imran ayat 118)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement