REPUBLIKA.CO.ID, SPEILBERG -- Pengoleksi tujuh gelar juara dunia kelas utama MotoGP, Valentino Rossi, melontarkan kritik keras terhadap kebijakan steward MotoGP dalam sesi sprint race di GP Austria, akhir pekan lalu. Rossi menilai, ada perbedaan perlakuan dari steward terhadap insiden yang melibatkan Jorge Martin dan Fabio Quartararo.
Dalam sesi sprint race GP Austria, yang digelar Sabtu (19/8/2023) waktu setempat, pembalap Prima Pramac, Jorge Martin, melakukan kesalahan fatal pada tikungan pertama Sirkuit Red Bull Ring. Saat itu, Martin terlihat melebar dan sempat menyenggol pembalap lain.
Hasilnya, sebanyak tiga pembalap, termasuk pembalap Mooney VR46, Marco Bezzecchi, terjatuh dan urung memetik poin lantaran gagal menyelesaikan sesi sprint race. Namun, steward MotoGP selaku pihak yang menjadi juri dan berwenang menjatuhkan sanksi disiplin dinilai lambat memberikan sanksi terhadap pembalap asal Spanyol tersebut. Martin tetap bisa menyelesaikan balapan dan finish di posisi ketiga dalam sesi sprint race tersebut.
Steward baru menjatuhkan sanksi kepada Martin pascasesi sprint race. Sanksi tersebut berupa long lap penalty terhadap Martin pada sesi balapan GP Austria, yang digelar pada Ahad (20/8/2023) waktu setempat.
''Saya tidak mengerti, kenapa sanksi untuk insiden seperti itu baru dijatuhkan setelah sesi balapan. Dia (Martin) tahu harus menyerang setelah kehilangan waktu. Namun, dia terlalu cepat dan berlebihan. Menurut saya, cukup sederhana, mereka seharusnya sudah menghukum Martin saat itu juga,'' kata Rossi seperti dilansir Crash, Kamis (24/8/2023).
Pemilik tim Mooney VR46 itu juga menyebut, apabila langsung mendapatkan sanksi long lap penalty, maka Martin tidak akan menjadi penyebab terjatuhnya rekan setim Bezzecchi, Luca Marini. Keduanya memang sempat bersaing ketat dalam sesi sprint race tersebut. Marini akhirnya terjatuh dan gagal menyelesaikan lomba.
''Di sisi lain, panel steward begitu cepat dalam mengambil keputusan untuk hal yang sebenarnya lebih kecil. Mereka memberikan sanksi kepada Quartararo, yang seharusnya bisa finish di posisi ke-13 atau ke-14. Mereka seolah menunggu dan berbicara kepada seseorang sebelum memberikan sanksi kepada Martin, yang tengah berada di urutan kedua papan klasemen sementara pembalap," ujar Rossi.
Martin memang tengah bersaing secara langsung dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP musim ini. Pembalap berusia 25 tahun itu berada di urutan kedua klasemen sementara pembalap, terpaut 62 poin dengan pemuncak klasemen sementara, Francesco Bagnaia, yang memperkuat tim Ducati Lenovo.
Terkait insiden yang melibatkan Quartararo di sesi balapan, steward langsung memberikan sanksi long lap penalty kepada pembalap tim Monster Yamaha tersebut. Juara dunia kelas utama MotoGP musim 2021 tersebut dianggap berkendara dengan tidak bertanggung jawab saat menyenggol pembalap Aprilia, Lorenzo Salvadori.
Imbasnya, Salvadori terjatuh dan terseret bersama motornya ke arah gravel. Quartararo, yang mengawali sprint race dari posisi ke-20, akhirnya harus puas finish di peringkat ke-15. Padahal, pembalap berjuluk El Diablo itu tampil cukup menyakinkan dan sempat menyalip lima pebalap di depannya sebelum akhirnya menjalani sanksi tersebut.