REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Real Madrid mengawali musim ini dengan baik. El Real selalu menang dalam dua partai tandang di pentas La Liga Spanyol. Masing-masing atas Athletic Bilbao dan Almeria. Jelas itu merupakan hasil positif. Namun ada sisi lain yang juga menjadi sorotan.
Nampak penggemar lawan, tidak menunjukkan agresi berlebihan. Masih dalam batas normal. Tak ada pelecehan rasisme dan semacamnya.
Intimidasi terbatas di hal-hal wajar. Sebelumnya, penyerang El Real, Vinicius Junior jadi korban pelecehan pendukung tim tamu. Beberapa kali Vinicius mengalami hal itu pada musim lalu.
Pelatih Madrid, Carlo Ancelotti berbicara kepada awak media mengenai hal ini. Ia ditanya seputar rasisme di Spanyol. Menurut Don Carlo, semua orang tidak bisa hidup berdampingan dengan persoalan tersebut.
"Anda harus berusaha menghilangkannya," kata Ancelotti, dikutip dari Football Espana, Kamis (24/8/2023).
Secara khusus ia membahas Vinicius. Don Carlo melihat sesuatu yang positif. Tak ada lagi reaksi negatif dari penonton ketika winger tersebut beraksi.
Atmosfernya memanas. Tapi tetap dalam koridor sepak bola yang sportif. Tak ada penghinaan terhadap pesepak bola berkebangsaan Brasil itu.
"Mudah-mudahan tidak terjadi lagi, tapi ada aturan memperbolehkan wasit menghentikan pertandingan," ujar Ancelotti.
Ia selalu konsisten dengan sikapnya. Pria Italia ini mendukung segala bentuk penghapusan rasisme. Sang entrenador akan selalu berada di belakang korban.
Pelecehan terhadap Vinicius memuncak di Stadion Mestalla, musim lalu. Saat itu El Real bertemu tuan rumah Valencia. Para wasit dan La Liga dikritik karena kurangnya perlindungan terhadap eks Flamengo tersebut.
Dukungan untuk Vinicius mengalir dari berbagai kalangan. Beruntung, ia tidak sampai meninggalkan sepak bola. Ini mengingat ia sedang menjalani periode terbaiknya bersama Los Blancos.