REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Meski status dari dua bayi tertukar sudah dipastikan, Polres Bogor tetap melakukan penyelidikan terhadap rumah sakit di mana dua bayi tersebut lahir, yakni RS Sentosa Bogor. Penyelidikan akan diperdalam terkait dugaan adanya kelalaian, hingga penyebab dua bayi itu bisa tertukar.
“Masih didalami (penyebab bayi tertukar). Mungkin dalam waktu dekat akan disampaikan,” kata Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro, Jumat (25/8/2023).
Ketika disinggung terkait dugaan kelalaian yang dilakukan RS Sentosa, Rio menyampaikan bahwa hal itu juga tengah didalami. Dugaan kelalaian ini juga akan disampaikan Polres Bogor dalam waktu dekat.
Begitu juga, kata Rio, terkait pertanggungjawaban RS Sentosa atas hal yang sudah terjadi. Terlebih, dua bayi milik Siti Mauliah (37 tahun) dan D (33) ini tertukar setahun lamanya sejak Juli 2022.
“Moga-moga bisa dapat jawaban seminggu ke depan,” katanya.
Sebelum konferensi pers digelar, disebutkan Rio, perwakilan dari RS Sentosa pun datang menghadiri mediasi antara Siti Mauliah dan D di Mapolres Bogor pada Jumat (25/8/2023). Namun, Rio tak menyebutkan siapa perwakilan rumah sakit yang datang hari itu.
“Ada dua orang, sudah (ada permohonan maaf),” ujarnya.
Diketahui, Polres Bogor kemarin mengumumkan bahwa dua bayi yang dirawat Siti Mauliah (37 tahun) dan D (33) memang tertukar sejak tahun lalu. Hal itu dibuktikan dari hasil tes DNA silang yang dilakukan di Puslabfor Polri, Senin (21/8/2023).
“Berdasarkan hasil dari Puslabfor Bareskrim Polri, di mana ditemukan memang fix 99,9 persen berdasarkan data yang diberikan Kapuslabfor bahwa anak tersebut memang tertukar,” kata Rio.