REPUBLIKA.CO.ID,TOKYO-Toyota Motor Corp mengatakan pada Selasa (29/8/2023) operasi di 14 pabrik perakitan kendaraan grupnya di Jepang akan dihentikan. Penghentian tersebut disebabkan kegagalan sistem komputer.
Produsen mobil nomor satu dunia itu menambahkan bahwa pihaknya tidak mengetahui kapan pabrik tersebut akan beroperasi kembali.
Operasi di pabrik Miyata di Prefektur Fukuoka dan pabrik Daihatsu Motor Co di Kyoto, dua pabrik yang tidak terkena dampak pada Selasa pagi juga akan dihentikan pada sore hari ini. “Masalah ini sedang diselidiki, namun kemungkinan besar masalahnya bukan disebabkan oleh serangan siber,” kata produsen mobil tersebut.
Pabrik tersebut, yang menggunakan sistem yang sama, tidak dapat memproses pesanan suku cadang kendaraan mulai Selasa pagi. Pabrik Miyata dan Kyoto telah menyelesaikan pesanannya sebelum kegagalan tersebut terjadi, katanya.
Toyota menutup semua pabriknya di negara tersebut pada bulan Maret tahun lalu setelah pemasok domestiknya Kojima Industries Corp mengalami kegagalan sistem yang disebabkan oleh serangan siber.
Saham Toyota turun 0,64 persen pada perdagangan pagi menyusul berita tersebut.
Toyota, yang berkantor pusat di Toyota City, Prefektur Aichi, menjadi produsen mobil terlaris di dunia pada tahun 2022 selama tiga tahun berturut-turut, menjual lebih dari 10,4 juta kendaraan.
Produsen mobil tersebut telah menetapkan target produksi 10,6 juta kendaraan pada tahun 2023.