Rabu 30 Aug 2023 12:27 WIB

Kapan Puasa Ayyamul Bidh 2023 dan Apa yang Harus Dilakukan Bila Terlewat?

Disebut ayyamul bidh karena malam-malam tersebut terlihat putih karena sinar bulan.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Puasa
Foto: Republika
Ilustrasi Puasa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umat Islam dianjurkan menjalankan puasa ayyamul bidh pada 13, 14, 15 setiap bulan dalam kalender Hijriyah. Pada bulan Safar 1445 Hijriyah jatuh pada Rabu, Kamis 30-31 Agustus, dan Jumat, 1 September 2023.

Seperti dikutip dari Catatan Fikih Puasa Sunnah, dianjurkan berpuasa pada ayyamul bidh hari-hari yang malamnya bersinar, yaitu tanggal 13, 14, dan 15 menurut kalender Qamariyah. Dinamakan demikian karena malam-malam tersebut terlihat putih karena sinar cahaya bulan.

Baca Juga

Dalil tentang dianjurkannya puasa ayyamul bidh ialah hadits dari Abu Dzar radhiyallahu anhu, beliau berkata

أمرنا رسولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم أن نصومَ منَ الشَّهرِ ثلاثةَ أيَّامٍ البيضَ : ثلاثَ عشرةَ ، وأربعَ عشرةَ ، وخمسَ عشرة

"Rasulullah ﷺ memerintahkan kami untuk berpuasa tiga hari di setiap bulan, tanggal 13, 14, dan 15." HR. An-Nasa'i (2422), Ahmad (21335), at-Tirmidzi(761) Ibnu Hibban menilai hadits ini shahih. 

Dan ada juga hadits-hadits lain yang semakna ini yang diriwayatkan oleh para penulis kitab sunan. Jika tidak memungkinkan puasa di tanggal tersebut, maka dia berpuasa dalam sebulan tiga hari, baik itu di awalnya atau di akhirnya, secara terpencar maupun berturut-turut, dengan dasar dalil hadits Aisyah radhiallahuanha 

كانَ رسولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَصُومُ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ثَلاَثة أيَّامٍ لَمْ يَكُنْ يُبَالِي مِنْ أيِّ الشَّهْرِ يَصُومُ

"Rasulullah ﷺ biasa berpuasa tiga hari dalam setiap bulan, dan beliau tidak mempersoalkan di tanggal berapa itu." HR. Muslim (1160)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement