Kamis 31 Aug 2023 17:02 WIB

Pimpinan Pesantren Darus Sunnah Ungkap Solusi Islam Agar Dendam tak Berujung Pembunuhan

Balas dendam bukanlah jalan keluar terhadap amarah seseorang

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
Rekonstruksi pembunuhan (ilustrasi). Balas dendam bukanlah jalan keluar terhadap amarah seseorang
Foto: Republika/Eva Rianti
Rekonstruksi pembunuhan (ilustrasi). Balas dendam bukanlah jalan keluar terhadap amarah seseorang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –  Pengasuh Darus Sunnah Ciputat, KH Zia Ul Haramein atau yang akrab disapa Gus Zia mengatakan, balas dendam dalam Islam sama terlarangnya dengan hukum marah. 

Menurut dia, balas dendam juga bukanlah jalan yang ditawarkan Islam. Hal ini disampaikan Gus Zia merespons maraknya kasus pembunuhan yang ditengarai faktor keinginan membalas dendam.  

Baca Juga

Terakhir adalah kasus pembunuhan yang menargetkan Wahyu Dian Selviani (33), seorang dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Surakarta. 

Korban ditemukan meninggal dunia di rumahnya, di Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Motif pembunuhan adalah pelaku mengaku sakit hati lantaran ucapan korban. 

"Untuk hukum balas dendam dalam Islam itu sama terlarangnya sebagaimana hukum marah. 'Laa taghdob wa lakal jannah' kalau kata Rasulullah SAW dalam sebuah hadits. Artinya, jangan marah, maka bagimu ganjaran surga," ujar Gus Zia saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (31/8/2023). 

Gus Zia melanjutkan, salah satu ciri-ciri orang bertakwa adalah bisa mengendalikan emosi. Hal ini sebagaimana diterangkan dalam surat Ali Imran ayat 134. Allah SWT berfirman: 

الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّۤاءِ وَالضَّرَّۤاءِ وَالْكَاظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَالْعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَۚ

Artinya: "(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan." (QS Ali Imran ayat 134). 

Putra tunggal Kiai Ali Musafa Yaqub ini menjelaskan, dalam ayat tersebut disebutkan bahwa salah satu ciri orang bertakwa atau beriman adalah orang yang senang berinfak baik dalam susah maupun senang, orang yang senantiasa menahan amarahnya, serta orang yang menahan rasa kecewanya.  

Baca juga: Muncul Fakta Baru Pembunuhan Dosen UIN Raden Mas Said, Kali Ini Tentang Pelaku

"Apabila kita masih bisa mengendalikan emosi kita, amarah kita, maka itu kita masih tergolong orang-orang bertakwa," ucap Gus Zia.  

"Setelah menahan, lalu dia memaafkan orang lain. Jadi bukan hanya menahan saja melainkan juga memaafkan. Dengan demikian, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik," kata dia.  

Baca juga: 2 Buah Surga yang Ada di Dunia dan Diabadikan Alquran, Atasi Asam Urat Hingga Kanker

Dia pun menegaskan bahwa balas dendam bukanlah jalan yang ditawarkan Islam. Menurut dia, Islam justru memberikan jalan agar pemeluknya bersabar ketika disakiti atau dizalimi oleh orang lain.  

"Meskipun secara manusiawi ada kalanya kita marah, sedih, dikecewakan orang lain, tapi balas dendam bukanlah solusi atau jalan yang ditawarkan oleh Islam. Namun, Islam menawarkan agar senantiasa kita bersabar, jangan marah, bersabar, menahan amarah, dan juga memaafkan," jelas Gus Zia. "Jadi Islam menganjarkan kita untuk senantiasa bersabar dalam menahan amarah," ucap dia.         

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement