Jumat 01 Sep 2023 03:37 WIB

Fenomena Langka Super Blue Moon Bakal Hadir Lagi pada 2037

Super Blue Moon di Indonesia bermula pada Rabu, (30/8/2023).

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Natalia Endah Hapsari
 Fenomena Super Blue Moon langka hadir di langit malam Ben Buckler Cliffs di Pantai Bondi, Sydney, Australia, Kamis (31/8/2023).
Foto: EPA-EFE/DAN HIMBRECHTS
Fenomena Super Blue Moon langka hadir di langit malam Ben Buckler Cliffs di Pantai Bondi, Sydney, Australia, Kamis (31/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fenomena langit Super Blue Moon telah berlangsung pada 30 dan 31 Agustus 2023. Gabungan antara bulan purnama super moon dan bulan purnama Blue Moon yang terjadi sekaligus itu cukup langka, dan baru akan terjadi lagi pada Januari dan Maret tahun 2037.

Lewat akun Instagram resminya, Planetarium dan Observatorium Jakarta mengulas tentang fenomena langit tersebut. Super moon merupakan bulan purnama yang terlihat lebih besar dari biasanya, sebab bulan berada di sekitar titik terdekatnya dengan Bumi.

Baca Juga

Sementara, blue moon merupakan istilah yang merujuk pada purnama kedua yang terjadi dalam satu bulan kalender. Meski namanya blue moon, bulan tidak lantas terlihat berwarna biru. Itu hanya julukan, tidak merujuk pada warna kenampakan bulan.

Menjadi istimewa karena Blue Moon berbarengan dengan Super Moon, sehingga fenomena yang ada dikenal sebagai Super Blue Moon. Jarak waktu dengan fenomena super blue moon berikutnya cukup tidak teratur, dengan rata-rata 10 tahun, tapi juga bisa mencapai jeda 20 tahun.

Super Blue Moon di Indonesia bermula pada Rabu, 30 Agustus 2023. Bulan purnama terbit pukul 17.13 WIB. Selang 23 menit kemudian, Planet Saturnus terbit dan terlihat terpisah sekitar lima derajat dari bulan. "Purnama tanggal 30 Agustus 2023 merupakan purnama kedua di bulan Agustus 2023, di mana sebelumnya purnama terjadi pada tanggal 2 Agustus 2023," tulis @planetariumjkt.

Malam harinya, bulan mencapai puncak Super Moon pada pukul 22.52 WIB dengan jarak 357.181 kilometer dari Bumi. Pada Kamis (31/8/2023) dini hari, perpaduan rotasi Bumi dan pergerakan orbit bulan mengelilingi Bumi membuat posisi bulan berubah.

Dari pandangan pengamat, bulan seolah bergeser ke timur jika dibandingkan terhadap posisi bintang-bintang, lantas bulan terbenam pukul 06.03 WIB. Bagi penggemar benda-benda langit yang ingin melihat lagi fenomena unik tersebut, perlu bersabar sekitar 14 tahun lagi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement