Ahad 03 Sep 2023 16:37 WIB

Habib Luthfi: Muktamar Sufi Internasional akan Kembangkan Tasawuf yang Mencerahkan

Muktamar Sufi Internasional menghasilkan sejumlah rekomendasi

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
 Salah seorang ulama besar dari Al-Azhar sekaligus Penasihat Presiden Mesir, Syekh Usamah Sayyid Al-Azhari meresmikan Yayasan Syekh Usamah Al Azhari di Hotel Pullman Jakarta, Sabtu (2/9/2023). Peresmian yayasan ini juga dihadiri Ketua Forum Sufi Dunia sekaligus pembina yayasan, Habib Luthfi bin Yahya.
Foto: Republika/Muhyiddin
Salah seorang ulama besar dari Al-Azhar sekaligus Penasihat Presiden Mesir, Syekh Usamah Sayyid Al-Azhari meresmikan Yayasan Syekh Usamah Al Azhari di Hotel Pullman Jakarta, Sabtu (2/9/2023). Peresmian yayasan ini juga dihadiri Ketua Forum Sufi Dunia sekaligus pembina yayasan, Habib Luthfi bin Yahya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Muktamar Sufi Internasional telah berlangsung di Pekalongan pada 29-31 Agustus 2023. Ketua Forum Sufi Dunia, Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya mengatakan, muktamar ini telah menghasilkan beberapa rekomendasi, yang intinya akan mengembangkan pelajaran tasawuf.

“Hasilnya akan mengembangkan bagaimana pelajaran tasawuf, pendidikan yang akan mewarnai dalam hati itu sendiri, cahaya hati, cahaya pola pikir, itulah tasawuf yang sebenarnya,” ujar Habib Luthfi kepada Republika.co.id saat ditemui usai acara peresmian Yayasan Syekh Usamah Al Azhari di Hotel Pullman Jakarta, Sabtu (2/9/2023).

Baca Juga

Dengan begitu, lanjut Habib Luthfi, tasawuf akan melahirkan para intelektual, ilmuwan, dan lain sebagainya. Pengembangkan ajaran tasawuf ini juga akan meningkatkan pastisipasi umat Islam dalam berbagai bidang.

“Ini pentingnya, sehingga meningkatkan bagaimana partisipasi untuk umat ini, terutama bidang ekonomi, pendidikan, pertanian. Sehingga, kesejahteraan-kesejahteraan untuk bisa mendukung para pelajar kita hingga seterusnya hidup tanpa ketergantungan tapi adalah kemandirian, karena mmapu dalam bidang ekonomi dan pertanian,” jelas dia.

Habib Luthfi menjelaskan, sebetulnya dari dulu sudah banyak yang orang tasawuf bekerja di berbagai bidang, tidak hanya sibuk dalam dunia spiritual. Menurut dia, keberhasilan dakwah zaman dulu juga karena banyaknya orang-orang tasawuf.

“Sebagian besar yang bekerja berhasil dakwah itu banyaknya orang-orang tasawuf. Karena apa? Beliau membawa rahmatan lil alamin dan hikmah-hikmah apa yang ada dalam hukum. Makanya lebih tepat, mengena,” kata Rais Aam Idaroh Aliyah Jamiyyah Ahlith Thariqah Al Mu'tabarah An Nahdliyyah (JATMAN) ini.

Seperti diketahui, Konferensi Sufi Internasional ke-4 itu menghadirkan lebih dari 70 tokoh dari berbagai belahan dunia ini. Muktamar ini menghasilkan 9 rekomendasi penting mulai dari bidang tasawuf sampai bidang pendidikan, ekonomi, dan pembangunan.

Habib Luthfi berharap, para sufi dari berbagai belahan dunia kedepannya terus menjalin komunikasi untuk mengembangkan dunia tasawuf. 

“Ya harapan kita setiap tahun atau setiap lima tahun sekali kita tetap sinambung, bersambung bagiamana semakin banyak insyaallah yang diawali dari Indonesia atau Al Azhar akan semakin berkembang, itu harapan kita,” jelas Habib Luthfi.

Seperti dikutip dari laman JATMAN, berikut 9 poin rekomendasi muktamar yang tema “Karya Sufi Kontemporer di Dunia yang Dinamis” tersebut:

1. Para peserta muktamar menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Yang Mulia Presiden Republik Indonesia yang telah mensponsori konferensi ini dan kepada Habib Lutfi bin Ali bin Yahya Ketua Umum Majelis Sufi Dunia atas penyelenggaraan forum ini dan atas keberhasilannya dalam memilih tema muktamar ini, serta untuk masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat Pekalongan pada khususnya atas sambutan hangat dan keramahtamahan mereka, tidak lupa ucapan terima kasih ditujukan kepada semua orang yang telah berusaha untuk menyukseskan kegiatan konferensi yang efektif ini 

2. Muktamar ini menyerukan pengintegrasian, pengaturan, dan institusionalisasi upaya-upaya tarekat Sufi, serta membentuk divisi yang bertugas membuat perencanaan, kajian, strategi-strategi kerja sufi kontemporer, memverifikasi asal-usul tarekat dan mendokumentasikannya 

3. Muktamar ini mengajak tarekat-tarekat Sufi untuk mengembangkan metodologi investasi di bidang pertanian, proyek pembangunan berkelanjutan dan program energi terbarukan untuk mencapai swasembada ekonomi, serta menyerukan kesadaran untuk mengurangi polusi yang menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim 

Baca jug: 10 Peringatan dan Bahayanya yang Diabadikan dalam Alquran untuk Umat Manusia

4. Muktamar menyeru tarekat-tarekat Sufi untuk berkontribusi secara efektif pada pembentukan pasar ekonomi bersama dan bekerjasama secara terbuka dengan kamar dagang, dan sektor industri dan pertanian, serta melakukan koordinasi yang baik di antara mereka, yang mengarah pada upaya saling melengkapi dan kemajuan ekonomi 

5. Muktamar menyeru tarekat-tarekat Sufi agar berkontribusi dalam bidang pendidikan dan pengajaran (sekolah dan universitas) untuk menambahkan sentuhan keimanan bernafaskan sufistik dan untuk menempuh segala hal yang dapat membantu generasi dalam mendapatkan pengetahuan agama dari sumber murni Islam dengan empat dimensinya (Islam, Iman, Ihsan, Fiqih Realitas dan Perubahan) untuk menghadapi perilaku dan penyimpangan yang dihadapi anak-anak muda akibat pengaruh media dan media sosial

Baca juga: Kecemburuan Hafshah, Putri Umar Bin Khattab yang Memicu Turunnya Ayat Alquran

6. Para peserta muktamar menyerukan untuk mempertahankan pelaksanaan muktamar ini setiap tahun di negara yang menjadi kantor pusat Majelis Sufi Dunia dan mengajak berkontribusi secara kolektif untuk mendukung majelis, menyelenggarakan muktamar turunan (serupa) di berbagai wilayah Islam lainnya, berkontribusi dan berpartisipasi dalam muktamar Sufi yang diadakan oleh pihak lain 

7. Peserta muktamar menyeru pemerintah dan masyarakat untuk melestarikan norma-norma keluarga dan masyarakat, dan menentang segala bentuk propaganda global berupa hal-hal yang bertentangan dengan fitrah yang suci dan mengubah ciptaan Tuhan, seperti LGBT, penyimpangan seksual, dan sejenisnya 

8. Muktamar memutuskan untuk mendirikan kantor-kantor cabang di setiap benua, berdasarkan kebutuhan yang bertugas memperkenalkan Majelis Sufi Dunia, mengembangkan investasi di bidang ekonomi, dakwah, pendidikan dan media, serta membentuk portofolio investasi untuk mendukung proyek-proyek majelis.

 

Baca juga: Patung Sphinx Mesir Hidungnya Hilang, Kemana Larinya? Jawaban Sejarawan Muslim Ini Menarik

Konferensi juga memutuskan untuk membentuk komite khusus yang bertugas menindaklanjuti segala sesuatu yang berkaitan dengan pendirian Universitas Al-Ihsan, serta mencari sumber pendanaan untuk tujuan ini. Selain itu, juga membentuk komite yang bertugas, mempelajari pendirian lembaga media yang dapat dipergunakan untuk memproduksi publikasi media dan menyebarluaskan nilai-nilai tasawuf, mendirikan stasiun TV satelit, dan mencari sumber dana untuk terlaksananya tujuan ini 

9. Muktamar menyerukan saudara-saudara kita di Sudan, Nigeria, Libya, Yaman, Suriah dan negara-negara lain yang menderita kerusuhan internal untuk mengedepankan dialog dan kepentingan nasional, menghindari chaos, penggunaan senjata, bentuk-bentuk kekerasan dan (politik) pecah belah, serta memberikan kesempatan kepada bijak bestari dan cendekiawan untuk menyelesaikan masalah yang dipersengketakan melalui dialog.

Konferensi juga menyeru tarekat-tarekat sufi untuk mengerahkan seluruh daya dan upayanya guna memperbaiki hubungan dan menyebarkan koeksistensi damai di antara komponen masyarakat. Terakhir, tentunya terus-menerus berupaya untuk memberikan solusi bagi problematika besar dunia Islam di Yerusalem dan Palestina.  

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement