Senin 06 Oct 2025 06:53 WIB

Dua Tahun Badai Al Aqsa: Israel Menjadi Musuh Bersama Gerakan Kemanusiaan Global

Gaza dinilai mengajarkan kepada dunia arti keberanian dan keteguhan.

Rep: Fuji EP/ Red: A.Syalaby Ichsan
Ketua MUI, Prof Sudarnoto Abdul Hakim,  berpidato pada aksi “Genosida Belum Berhenti Jangan Ada Nakba Lagi” di Kawasan Patung Kuda, Jakarta, Ahad (18/5/2025).
Foto: Dok ARI-BP
Ketua MUI, Prof Sudarnoto Abdul Hakim, berpidato pada aksi “Genosida Belum Berhenti Jangan Ada Nakba Lagi” di Kawasan Patung Kuda, Jakarta, Ahad (18/5/2025).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Dua tahun telah berlalu sejak 7 Oktober 2023, tanggal yang akan selalu dikenang sebagai titik balik sejarah Palestina dan dunia. Apa yang disebut sebagai Badai Aqsa bukan sekadar peristiwa militer atau bentrokan bersenjata, tetapi momentum yang mengubah arah sejarah, mengguncang tatanan politik global, dan membuka mata dunia terhadap wajah asli kolonialisme modern bernama Israel. 

Hal tersebut disampaikan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Prof Sudarnoto Abdul Hakim. Menurut Sudarnoto,  sejak 7 Oktober 2023, Israel kehilangan pijakan moral dan legitimasi politiknya. 

Baca Juga

"Dunia yang selama ini disuguhi propaganda tentang hak mempertahankan diri mulai sadar bahwa apa yang terjadi di Gaza bukanlah perang dua pihak yang setara, melainkan pembantaian terhadap rakyat tertindas yang selama lebih dari tujuh dekade hidup di bawah pendudukan brutal," kata Sudarnoto kepada Republika, Senin (6/10/2025)

Ia menyampaikan, genosida yang dilakukan Israel di Gaza, yaitu penghancuran rumah sakit, pembunuhan anak-anak, dan blokade terhadap bantuan kemanusiaan menjadi saksi nyata dari runtuhnya moral kemanusiaan rezim Israel dan sekutunya. Dua tahun kemudian, Israel semakin tersisih dan terpojok di mata dunia.

Rezim Israel telah kehilangan simpati internasional dan berubah menjadi common enemy, musuh bersama bagi mayoritas negara anggota PBB dan masyarakat sipil global. Dari jalan-jalan di Jakarta, London, New York hingga Johannesburg, jutaan orang turun ke jalan membawa satu pesan yaitu akhiri penjajahan, "Bebaskan Palestina!"

photo
Peserta yang tergabung dalam Free Palestine Network membawa poster dukungan saat aksi solidaritas Palestina di Kawasan Tugu Tani, Jakarta, Ahad (5/10/2025). Aksi yang dilaksanakan serentak di berbagai daerah tersebut merupakan bentuk solidaritas untuk rakyat Palestina dan mendesak pemerintah Amerika Serikat untuk menghentikan dukungan terhadap Israel. - (ANTARA FOTO/Muhammad Rizky Febriansyah)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement