REPUBLIKA.CO.ID, PATI -- Kelompok nelayan tradisional Kabupaten Pati, Jawa Tengah melakukan ritual Larung Sukerto sebagai bentuk dukungan kepada Ganjar Pranowo. Kegiatan yang diselenggarakan di Desa Puncel, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, itu diikuti ratusan masyarakat nelayan tradisional baik laki-laki maupun perempuan.
Ritual dimulai dengan doa bersama di desa tersebut secara melingkar. Mereka mendoakan dua hal; pertama, supaya para nelayan mendapatkan keselamatan serta hasil tangkapan laut yang melimpah.
"Harapan kami untuk Pak Ganjar ke depan bisa maju untuk RI1 dan kami nelayan tradisional khusus Pati mendukung penuh satu komando untuk menuju Pak Ganjar (RI) 1," kata Koordinator Nelayan Tradisional Kabupaten Pati, Umbar, seperti dinukil pada Ahad (3/9/2023).
Setelahnya, mereka menaiki perahu yang dihiasi bendera kelir merah putih bergambar wajah Ganjar Pranowo sebagai wujud kecintaan terhadap sosok Gubernur Jawa Tengah.
Perahu-perahu itu melaju dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Puncel menyusuri Sungai Silugonggo sampai ke muara di Laut Jawa, dan melarung sejumlah sesajen berisi nasi, ayam kampung, kelapa muda, pisang, dan lainnya di sana.
Umbar mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk dukungan secara penuh dari masyarakat nelayan terhadap Ganjar.
Umbar menyebutkan, nelayan tradisional Jawa Tengah khususnya Kabupaten Pati telah merasakan banyak manfaat dari program-program yang digagas Ganjar selama dua periode menjabat sebagai Gubernur Jateng.
Mulai dari pemecah gelombang atau jeti yang sangat berdampak pada aktivitas penangkapan ikan nelayan.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Ganjar karena bantuan-bantuan termasuk jeti. Jeti itu ada dari Gubernur Pak Ganjar sehingga nelayan kami bisa melaut, siang, pagi, malam tidak ada kendala pendangkalan. Dulu sebelum ada jeti itu nelayan kami selalu kena kandas dangkal sehingga kapal-kapal kami tidak bisa masuk di sungai," kata Umbar.
"Setelah ada jeti itu bantuan dari Pak Ganjar, kita merasa nyaman, kapal bisa melaut, dan bisa masuk di sungai," ujar dia menambahkan.
Ganjar juga mencetus program lainnya untuk mensejahterakan nelayan dan mengoptimalkan hasil tangkapan seperti kartu nelayan, subsidi solar, hingga asuransi nelayan.
"Terima kasih Pak Ganjar. Karena sepuluh tahun ini Pak Ganjar sangat memperhatikan kami nelayan tradisional sehingga nelayan kami melaut nya bisa nyaman karena ada program-program itu. Saya perwakilan nelayan (ucapkan) terimakasih Pak Ganjar. Semoga Pak Ganjar sehat selalu dan bisa menuju RI1," kata dia.
Senada, salah satu Nelayan Pati, Sutopo juga merasakan keberpihakan Ganjar kepada nelayan begitu nyata, misalnya lewat Kartu Nelayan untuk memudahkan transaksi online, mendapatkan akses kredit usaha rakyat (KUR) serta bantuan solar subsidi.
Baru-baru ini, Ganjar bersama PLN meluncurkan Kapal Nelayan Bertenaga Listrik berbasis baterai untuk nelayan kecil di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pandanarang, Kabupaten Cilacap, Jateng, Jumat (11/8/2023). Dalam kesempatan itu Ganjar juga memberikan asuransi nelayan (Asnel) kepada 10 ribu nelayan Cilacap dan 10 ribu nelayan se-Jateng untuk memberikan rasa aman kepada nelayan.
Hal ini menambah kesuksesan Ganjar setelah berhasil meng-cover 151.457 nelayan kecil dengan Asnel dan Bantuan Premi Asuransi Nelayan (BPAN) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sejak 2016.
Ganjar mengatakan, kehadiran kapal bertenaga listrik dan tambahan Asnel buat 20 ribu nelayan kecil merupakan komitmen Pemprov Jateng untuk mendukung profesi ini sekaligus melanjutkan program transisi energi.
“Yang pertama harapan saya nelayan, kita tingkatkan, ya pengetahuannya ya kesejahteraannya. Lalu kita ajak, kita melakukan program tansisi energi. Sudah disiapkan kapal nelayan bertenaga listrik, sudah disiapkan,” kata Ganjar, demikian dilansir dari Antara.