Senin 04 Sep 2023 16:25 WIB

Presiden Jokowi Terima Pimpinan Bank Dunia dan IMF Jelang KTT ASEAN

Jokowi dijadwalkan lakukan pertemuan dengan Ketua Forum Ekonomi Dunia Klaus Schwab.

 Indonesian President Joko Widodo menyambut Presiden World Bank Ajay Banga menjelang ASEAN Summit di Istana Kepresidenan, Jakarta, 4 September 2023.
Foto: EPA-EFE/ADI WEDA
Indonesian President Joko Widodo menyambut Presiden World Bank Ajay Banga menjelang ASEAN Summit di Istana Kepresidenan, Jakarta, 4 September 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menerima Presiden Bank Dunia Ajay Banga dan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (4/9/2023), menjelang Konferensi Tingkat Tinggi ke-43 ASEAN pada 5-7 September.

Ajay Banga, yang datang dengan mengenakan setelan jas formal, tiba di Istana Merdeka sekitar pukul 14.15 WIB; sementara Kristalina tiba pukul 14.45 WIB dengan mengenakan pakaian batik. Dua pimpinan lembaga keuangan internasional itu secara terpisah melakukan pertemuan dengan Presiden Jokowi.

Baca Juga

Turut mendampingi Jokowi dalam pertemuan dengan Ajay Banga ialah Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury. Sementara itu, dalam pertemuannya dengan Kristalina, Jokowi didampingi oleh Pratikno, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Selain bertemu Ajay dan Kristalina, Jokowi juga dijadwalkan melakukan pertemuan dengan Ketua Forum Ekonomi Dunia (WEF) Klaus Schwab. Selanjutnya, Jokowi akan melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah kepala negara menjelang dan selama berlangsungnya KTT ke-43 ASEAN.

KTT Ke-43 ASEAN diselenggarakan di bawah Keketuaan Indonesia dengan mengusung tema "ASEAN Matters: Epicentrum of Growth".

Melalui tema tersebut, Indonesia ingin menjadikan ASEAN tetap relevan agar mampu menghadapi berbagai tantangan ke depan, mendorong stabilitas, dan perdamaian kawasan. Indonesia juga terus memperkuat kerja sama konkret agar kawasan Asia Tenggara tetap menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement