Senin 04 Sep 2023 18:52 WIB

Apa Itu Penglaris Dagangan? Begini Tuntunannya dalam Islam

Islam mengajarkan agar berdagang dengan penuh keberkahan.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Pengunjung berjalan di dekat kios yang telah buka di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Kamis (27/4/2023). Pasar Tanah Abang Blok B dan F kembali beroperasi setelah Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah, meskipun masih banyak kios pedagang yang tutup. Sementara untuk Blok A masih tutup dan akan kembali beroperasi pada 2 Mei 2023.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pengunjung berjalan di dekat kios yang telah buka di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Kamis (27/4/2023). Pasar Tanah Abang Blok B dan F kembali beroperasi setelah Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah, meskipun masih banyak kios pedagang yang tutup. Sementara untuk Blok A masih tutup dan akan kembali beroperasi pada 2 Mei 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam dunia perdagangan dikenal istilah penglaris. Ini merujuk pada sesuatu yang membuat dagangan tersebut laris manis. Umumnya para pedagang menganggap orang pertama yang membeli dagangannya adalah sebagai penglaris.

Namun seperti apakah penglaris dagangan Islam? Islam mengajarkan agar berdagang dengan penuh keberkahan. Keberkahan inilah yang membuat dagangan memiliki nilai manfaat yang sesuai dengan ajaran Islam.

Baca Juga

Nabi Muhammad SAW pun pernah menyampaikan pesannya ihwal cara berdagang yang baik sesuai tuntunan beliau. Berikut haditsnya:

عن قيس بن أبي غزرة رضي الله عنه، قال: قال النبي صلى الله عليه وسلم: « يا معشر التجار، إن البيع يحضره اللغو، والحلف، فشوبوه بالصدقة »؛ [أخرجه أصحاب السنن، وصححه الألباني برقم (7974) في صحيح الجامع].

Diriwayatkan dari Qais bin Abu Gharzah, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, "Wahai para pedagang, sungguh jual beli itu terdapat obrolan yang sia-sia dan kebohongan, maka campurkanlah dengan sedekah." (Diriwayatkan oleh para penulis kitab Sunan, dan dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Jami')

Dalam riwayat hadits lain yang dikeluarkan oleh Tirmidzi, Nabi SAW bersabda:

 « يا معشر التجار، إن الشيطان والإثم يحضران البيع، فشوبوا بيعكم بالصدقة ».

"Wahai para pedagang, sungguh setan dan dosa itu hadir dalam perdagangan, maka campurlah perdagangan kalian dengan sedekah." (HR Tirmidzi)

Dilansir di Alukah, ulama Muhammad bin Shalih al-Utsaimin menjelaskan, sedekah itu tidak akan mengurangi harta. Kalau pun jumlah harta berkurang setelah bersedekah, maka sungguh bertambah keberkahan dan perlindungan Allah SWT.

Dia menambahkan, banyak orang yang mengeluarkan hartanya semata-mata untuk meraih ridha Allah SWT. Mereka yang senantiasa bersedekah, maka hartanya menjadi berkah dan dijauhkan pula dari keburukan.

Sedekah memiliki banyak manfaat yang besar, yaitu justru sejatinya akan menambah harta. Karena sedekah menangkal malapetaka. Sedekah ini jugalah yang menjadi salah satu faktor mengapa seseorang bisa menjadi pengusaha yang sukses.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement