Senin 04 Sep 2023 22:49 WIB

Hadiri Gala Dinner, Wapres Singgung Komitmen Penguatan Ketahanan Pangan Negara di ASEAN

Wapres mendorong KTT ASEAN memperkuat ketahanan pangan.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Erdy Nasrul
Wakil Presiden RI KH Maruf Amin
Foto: istimewa
Wakil Presiden RI KH Maruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengajak negara-negara di ASEAN untuk bekerja sama memperkuat ketahanan pangan di kawasan. Hal ini karena ancaman ketahanan pangan tidak hanya di negara-negara global, tetapi juga meliputi kawasan ASEAN.

"Saya mengajak seluruh pemangku kepentingan di ASEAN untuk memberikan perhatian lebih pada kerja sama penguatan ketahanan pangan, karena kawasan kita tidak kebal dari persoalan ini," ujar Kiai Ma'ruf di hadapan pimpinan dan delegasi negara ASEAN pada acara ASEAN Business Awards (2023) dan gala dinner di Ballroom The Ritz-Carlton, Jakarta, Senin (4/9/2023).

Baca Juga

Kiai Ma'ruf menyebut masalah ketahanan pangan ini salah satu dampak dari adanya perubahan iklim. Karena itu, pada kesempatan itu, Wapres mengajak seluruh pemangku kepentingan di ASEAN memperkuat kolaborasi dalam merumuskan solusi atas persoalan mendesak yang berdampak pada kawasan.

"Termasuk ancaman perubahan iklim, fluktuasi ekonomi, dan perubahan sosial. Khusus terkait persoalan iklim, masalah ini telah memperburuk ancaman terhadap ketahanan pangan," katanya.

Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini mengingatkan, tantangan eksternal yang semakin kompleks, mesti dijawab ASEAN dengan memperkokoh fondasi persatuan dan komitmen menjaga sentralitas ASEAN di kawasan.

Sebab, persatuan dan sentralitas ASEAN adalah kekuatan utama pendorong terciptanya perdamaian, stabilitas, dan pertumbuhan di kawasan. 

"Saya ingin menekankan kembali, ASEAN berharga bagi 660 juta masyarakatnya, bagi kawasan Indo-Pasifik dan bagi dunia. Kita ingin menjadikan ASEAN sebagai mesin pertumbuhan ekonomi dunia yang berkelanjutan, yang menghormati kelestarian lingkungan, demi meraih masa depan yang sejahtera sekaligus menjaga keberlangsungan planet bumi dan kemanusiaan," ujarnya.

Selain itu, Kiai Ma'ruf optimistis ekoonomi ASEAN dapat tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi global di tengah muramnya ekonomi dunia. Karenanya dibutuhkan komitmen para pemimpin ASEAN untuk mengimplementasikan ekonomi hijau.

"Dunia sekarang ini juga dikepung oleh masalah ketimpangan ekonomi. Oleh sebab itu, agenda demokrasi ekonomi mesti menjadi konsensus utama yang diusung oleh para pemimpin politik dan bisnis ASEAN, yakni ikhtiar memadukan tujuan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi dalam satu paket pembangunan, salah satunya melalui afirmasi utuh terhadap pelaku UMKM," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement