Selasa 05 Sep 2023 17:31 WIB

PKB Tolak Pasangan Anies-Muhaimin Dibingkai Isu Pengkhianatan

PKB menolak pasangan Anies-Muhaimin dicitrakan dengan isu pengkhianatan.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Bilal Ramadhan
Pasangan Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar (Amin). PKB menolak pasangan Anies-Muhaimin dicitrakan dengan isu pengkhianatan.
Foto: Tangkapan layar
Pasangan Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar (Amin). PKB menolak pasangan Anies-Muhaimin dicitrakan dengan isu pengkhianatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deklarasi Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar memang dibumbui drama-drama politik. Tapi, Ketua DPP PKB, Luluk Nur Hamidah, menolak kalau pasangan Anies-Muhaimin dibingkai dengan isu-isu pengkhianatan.

Ia merasa, semua proses terjadi secara terang-benderang. Bahkan, semua orang dengan sangat mudah bisa melihat latar belakang mereka, menelusuri siapa Anies Baswedan, Muhaimin Iskandar, serta siapa di belakang mereka.

Baca Juga

"Yang pasti deking utama kita, pusatnya kita Gusti Allah yang pertemukan dua calon ini, lagi-lagi tidak ada pengkhianatan, kita tidak mau memakai terminologi itu, move on sangat penting," kata Luluk, Selasa (5/9).

Luluk menuturkan, selama 25 tahun PKB tidak pernah menjadi pengkhianat Indonesia. Baik selama 10 tahun ketika berada dalam koalisi Presiden SBY maupun selama 10 tahun ketika berada dalam koalisi Presiden Joko Widodo.

Ia menegaskan, PKB selalu menjadi mitra yang sangat loyal dalam koalisi apa pun. Bahkan, Luluk menilai, dulu tidak sedikit orang membully sosok seperti Muhaimin Iskandar malah lantaran loyalitas yang ditunjukkan itu.

Padahal, ia mengingatkan, dalam koalisi Presiden SBY kala itu ada pula drama-drama kecil maupun manuver-manuver yang dilakukan partai-partai lain. Tapi, Luluk menyampaikan, PKB tetap setiap dalam koalisi tersebut.

"SBY jadi bagian penting yang memiliki kesaksian itu, kita tidak pernah meninggalkan," ujar Luluk.

Malah, ia berpendapat, Cak Imin bisa menjadi teladan dalam berpolitik. Sebab, Cak Imin bisa menyembunyikan semua riak yang dihadapi, memiliki kemampuan tertawa lepas seberat apapun rintangan yang sedang dihadapi.

Maka itu, Luluk berharap, Anies-Muhaimin tidak cuma bisa menjadi yang pertama mendaftarkan diri sebagai pasangan untuk Pilpres 2024. Tapi, bisa memenangkan kontestasi dan pada akhirnya bisa memimpin Indonesia.

Luluk berpendapat, kemenangan Anies-Muhaimin nanti merupakan kemenangan bagi orang-orang muda. Membuktikan kalau politik bisa dijalani dengan cara-cara yang baik, dikelola cara-cara baik dan diisi orang-orang baik.

"Tetap menjunjung tinggi kesantunan, etika, tapi punya visi yang sangat besar membawa kapal Indonesia ini melaju kencang di antara negara-negara lain," kata Luluk dalam diskusi yang digelar Para Syndicate dan LIMA.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement