REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-43, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI ikut berpartisipasi dalam mendukung salah satu program utama KTT ASEAN yakni ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF).
Program ini menjadi ajang untuk showcasing pencapaian dan pipeline perseroan dalam pengembangan green portofolio pada pemangku kepentingan negara ASEAN.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menyampaikan apresiasi kepada Menteri BUMN Erick Thohir yang proaktif mendorong BNI ikut serta dalam berbagai ajang dan konferensi internasional. Tentunya, semua langkah dari Kementerian BUMN akan berdampak positif dalam upaya kami untuk menunaikan tugas sebagai bank global asal Indonesia.
"Dalam ajang AIPF 2023, BNI akan showcasing beberapa visi, pencapaian dan pipeline BNI sebagai Bank Global. Kami adalah bank milik negara yang masuk ke dalam daftar Global 2.000 perusahaan terbaik di dunia 2023 versi Forbes," katanya, Selasa (5/9/2023).
Ia mengatakan, BNI memiliki kekuatan tenaga kerja mencapai lebih dari 27.000 karyawan, serta jaringan outlet global di 7 negara di Singapura, Hong Kong, Tokyo, New York, London, Seoul, hingga Amsterdam. Royke melanjutkan BNI menjadi pemain utama sebagai BUMN yang Go Gobal melalui Indonesia Incorporated. BNI, dengan kemampuan di layanan jasa keuangan, proaktif memfasilitasi berbagai program business matching, investment center activities dan financial services support.
Laba BNI pada tahun lalu mampu mencapai lebih dari Rp18 triliun dengan aset telah melewati Rp1.000 triliun. Hal ini seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang positif serta transformasi yang mulai memberikan banyak output positif kepada kinerja BNI.
Perseroan juga melakukan showcasing solusi digital kami khususnya dalam membantu diaspora melalui produk BNIXpora dan BNI Direct sebagai solusi cash management bagi para pelaku usaha.
"Kami telah memiliki keluarga baru, yakni Hibank, yang mulai proaktif melakukan penetrasi dan integrasi dalam ekosistem BNI Group dan tentunya akan memberi banyak nilai tambah dalam pengembangan ekosistem usaha pelaku UMKM Indonesia," ujarnya.