REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Wali Kota Jambi Syarif Fasha membagikan masker kepada pelajar di daerah itu. Hal ini menjadi salah satu upaya antisipasi dampak kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di sejumlah daerah di Provinsi Jambi.
Kota Jambi dalam beberapa dalam tiga hari terakhir sejak Senin (4/9/2023) hingga Rabu (6/9/2023) diselimuti kabut asap hasil pembakaran hutan dan lahan dari daerah tetangga. Kualitas udara pun memburuk dalam kurun waktu 24 jam terakhir.
Sebagai langkah tanggap darurat bencana kabut asap, Wali Kota Jambi Syarif Fasha di Jambi, Rabu, datang ke sejumlah sekolah di Kota Jambi meninjau kegiatan belajar mengajar. Dalam tinjauannya di SMP 7 Kota Jambi dan SD 47 Kota Jambi, didapati masih ada sejumlah pelajar yang tidak mengenakan masker.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Fasha memberikan dan memakaikan langsung masker kepada siswa didik yang kedapatan tidak memakai masker, sembari mengedukasi pelajar untuk selalu memakai masker di saat bencana kabut asap terjadi. Dinas Pendidikan Kota Jambi sebelumnya telah menginstruksikan agar seluruh jenjang sekolah di Kota Jambi, mewajibkan anak didik untuk memakai masker dalam kondisi bencana kabut asap dan mengurangi aktivitas belajar di luar ruang.
"Kami sudah memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan untuk membagikan masker ke sekolah-sekolah, juga sudah mengeluarkan instruksi kepada kepala sekolah untuk mewajibkan anak-anak didiknya menggunakan masker pada saat kegiatan di luar. Kemudian juga mengurangi kegiatan di luar ruangan seperti olahraga dan lain-lain sampai udara kita membaik kembali," katanya.
Menurut Fasha, berdasarkan hasil analisa dari Dinas Lingkungan Hidup dalam kurun waktu tiga hari terakhir, kualitas udara Kota Jambi masuk kategori sedang hingga tidak sehat. Khususnya di pagi hari dari jam 06.00 WIB hingga 08.00 WIB pagi kualitas udara memburuk.
Siang hingga sore kualitas udara sudah lumayan membaik, sementara malam sudah mulai tidak sehat kembali. Fasha juga menyinggung posisi Kota Jambi yang berada di tengah, sehingga menjadi perlintasan sebaran asap.
Dia berharap gugus tugas di daerah masing-masing mengamankan wilayahnya. Jangan sampai asapnya mengorbankan masyarakat di daerah lain yang bukan sumber kebakaran.
Sebagai langkah pencegahan dan penanganan bencana kabut asap di Kota Jambi. Fasha akan mengaktifkan kembali satgas penanganan bencana kabut asap Kota Jambi dan menyiagakan seluruh puskesmas untuk melayani masyarakat yang terkena ISPA, menyiapkan rumah singgah oksigen jika situasi memburuk seperti tahun 2015.
"Sementara itu kami juga sudah menyiapkan puskesmas dan rumah sakit dan rumah singgah di Kota Jambi, seandainya terulang kembali kejadian seperti tahun 2015," katanya.