Kamis 07 Sep 2023 12:44 WIB

Delegasi Partai Komunis Cina akan Kunjungi Korut

Mereka akan menghadiri perayaan hari berdirinya Korea Utara pada akhir pekan ini.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Delegasi Partai Komunis Cina dan pemerintah yang dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri, Liu Guozhong akan mengunjungi Korea Utara.
Foto: AP Photo/Cha Song Ho
Delegasi Partai Komunis Cina dan pemerintah yang dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri, Liu Guozhong akan mengunjungi Korea Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Delegasi Partai Komunis Cina dan pemerintah yang dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri, Liu Guozhong akan mengunjungi Korea Utara. Mereka akan menghadiri perayaan hari berdirinya Korea Utara pada akhir pekan ini.

Media pemerintah KCNA, pada Kamis (7/9/2023) melaporkan, kunjungan tersebut dilakukan atas undangan Komite Sentral Partai Pekerja Korea (WPK) yang berkuasa dan pemerintah Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK). WPK dipimpin oleh Kim Jong-un yang keluarganya telah mengendalikan Korea Utara sejak didirikan pada 1948.

Baca Juga

Korea Utara merayakan hari berdirinya negara pada 9 September, yang dikenal sebagai Hari Pendirian Republik. Tahun ini akan menandai peringatan 75 tahun sejak semenanjung tersebut dibebaskan dari pendudukan Jepang.

Para pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan, Kim akan mengunjungi Rusia untuk membahas kemungkinan kesepakatan senjata dengan Presiden Vladimir Putin.  The New York Times, mengutip pejabat yang tidak disebutkan namanya, mengatakan, kunjungan itu bisa dilakukan paling cepat minggu depan.

Rusia tidak memberikan komentar apapun mengenai laporan tersebut. Sementara media pemerintah Korea Utara belum menyebutkan adanya kunjungan ke Rusia.

Pada Juli, delegasi Cina yang dipimpin oleh anggota Politbiro Partai Komunis Cina, Li Hongzhong mengunjungi Pyongyang dan menghadiri parade militer memperingati 70 tahun berakhirnya Perang Korea. Ini adalah kunjungan pertama delegasi Cina sejak pandemi Covid-19.

Selama menghadiri parade militer, Li dan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu terlihat akrab dengan Kim saat mereka menyaksikan rudal balistik nuklir milik Korea Utara. Bulan lalu Korea Utara mengizinkan warganya pulang untuk pertama kalinya sejak tahun 2020, ketika negara tersebut menutup perbatasannya selama pandemi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاَذَانٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖٓ اِلَى النَّاسِ يَوْمَ الْحَجِّ الْاَكْبَرِ اَنَّ اللّٰهَ بَرِيْۤءٌ مِّنَ الْمُشْرِكِيْنَ ەۙ وَرَسُوْلُهٗ ۗفَاِنْ تُبْتُمْ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْۚ وَاِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَاعْلَمُوْٓا اَنَّكُمْ غَيْرُ مُعْجِزِى اللّٰهِ ۗوَبَشِّرِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِعَذَابٍ اَلِيْمٍۙ
Dan satu maklumat (pemberitahuan) dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar, bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrik. Kemudian jika kamu (kaum musyrikin) bertobat, maka itu lebih baik bagimu; dan jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang kafir (bahwa mereka akan mendapat) azab yang pedih,

(QS. At-Taubah ayat 3)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement