REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Merespons kenaikan harga beras, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat, bakal menggelar operasi pasar. Operasi pasar ini diharapkan dapat membantu mengendalikan harga beras di pasaran.
“Rencana mulai minggu depan. Ini masih dibicarakan dengan teman-teman kecamatan, tapi rencananya pekan depan,” kata Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung Elly Wasliah kepada Republika, Kamis (7/9/2023).
Rencana sementara ini, Elly mengatakan, dalam operasi pasar itu akan disediakan sekitar 450 ton beras. Menurut dia, beras tersebut bakal dialokasikan untuk 30 kecamatan. “Rencana alokasi per kecamatan 15 ton,” ujarnya.
Beras untuk operasi pasar itu akan dikoordinasikan dengan Perum Bulog. Rencananya akan disiapkan beras kualitas medium dari program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog.
Kepala Bidang Distribusi dan Perdagangan Pengawasan Kemetrologian Disdagin Kota Bandung Meiwan Kartiwa mengatakan, dinasnya juga akan berupaya menggandeng Bank Indonesia untuk pelaksanaan operasi pasar. Dengan begitu, diharapkan harga penjualan beras saat operasi pasar bisa lebih terjangkau.
“Kita akan menggandeng Perum Bulog Bandung, dan mungkin kita pun di-support oleh Bank Indonesia terkait ongkos kirimnya, agar harga berasnya bisa lebih murah di tangan masyarakat,” kata Meiwan.