Jumat 08 Sep 2023 22:05 WIB

Hiu Paus Disebut Mati Terdampar di Cianjur, Dagingnya Diburu Warga

Hiu paus atau hiu tutul yang terdampar itu beratnya diperkirakan sekitar 2 ton.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Hiu paus atau hiu tutul yang terdampar.
Foto: Istimewa
(ILUSTRASI) Hiu paus atau hiu tutul yang terdampar.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR — Hiu paus atau hiu tutul dilaporkan ditemukan terdampar di pesisir selatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Satwa laut itu dikabarkan mati dan dagingnya diburu warga sekitar.

Camat Sindangbarang, Judi Adi Nugroho, mengatakan, hiu tutul itu dilaporkan ditemukan oleh nelayan yang hendak melaut di kawasan pesisir Kampung Cicalengka, Desa Talagasari, Kecamatan Sindangbarang.

Baca Juga

“Kami mendapat laporan ada hiu tutul yang terdampar dari laporan aparat desa setempat, langsung menuju ke lokasi. Namun, sebagian besar daging dari ikan besar tersebut sudah dipotong warga untuk dikonsumsi,” kata Judi, Jumat (8/9/2023).

Hiu tutul yang terdampar itu panjangnya disebut kurang lebih 7 meter dengan berat diperkirakan 2 ton. Hiu tutul atau hiu paus ini termasuk satwa yang dilindungi. Judi mengatakan, pada 2021 juga ada hiu tutul yang terdampar di pesisir daerahnya.

“Informasi warga, setelah dua tahun yang lalu, warga kembali menemukan hiu paus tutul terdampar dalam kondisi sudah mati, sehingga warga beramai-ramai memotong dagingnya untuk dikonsumsi. Termasuk mengambil tulangnya untuk diolah menjadi kerajinan tangan,” kata Judi.

Warga Kecamatan Sindangbarang, Rusamana, mengatakan, pada 2021 juga hiu tutul ditemukan terdampar pada September. Kali ini, kata dia, ada nelayan yang mengabarkan kejadian serupa. Warga lantas berdatangan.

“Kami dapat informasi dari nelayan yang hendak pergi melaut pagi hari. Mendengar kabar tersebut, kami langsung mendatangi pinggir pantai untuk mendapatkan daging ikan paus yang sangat jarang terdampar di pantai selatan Cianjur ini,” ujar dia.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement