REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Baru dua tahun menjabat, sedikitnya 193 penghargaan berhasil disandang oleh Bupati Bandung Dr H M Dadang Supriatna. Prestasi itu memicu letupan-letupan apresiasi dari masyarakat Kabupaten Bandung. Luapan apresiasi selalu mewarnai muncul dalam ajang Rembug Bedas di beberapa desa yang sempat didatangi Kang DS, panggilan akrab Dadang Supriatna.
Rembug Bedas adalah ajang silaturahmi bupati dan jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) dengan masyarakat desa. Momentum Rembug Bedas menjadi ajang menjaring aspirasi masyarakat serta menyosialisasikan program-program pembangunan di Kabupaten Bandung.
Meski belum genap 2,5 tahun menjadi orang nomor satu di Kabupaten Bandung, menurut mereka, Kang DS telah membuktikan janji-janji politiknya. Seperti yang disampaikan sejumlah tokoh masyarakat di Desa Bumiwangi, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Agus (43 tahun).
Agus yang juga ketua RW 10 Desa Bumiwangi mengatakan, selama dua tahun ini kinerja bupati Bandung sangat luar biasa. Indikatornya, kata dia, berbagai program yang digulirkan bupati Bandung dirasakan betul manfaatnya oleh masyarakat.
‘’Terus terang kami warga Desa Bumiwangi sangat mengapresiasi kinerja Pak Bupati. Luar biasa Pak Bupati ini. Kami masyarakat di bawah merasakan betul manfaat program-program yang berjalan seperti program pemberian insentif RT/RW dan PKK,’’ ujar Agus dalam acara Rembug Bedas di GOR Desa Bumiwangi, akhir pekan lalu.
Menurutnya, di kepemimpinan Kang DS, insentif para ketua RT/RW di Kabupaten Bandung naik drastis. Selain itu, program dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan juga sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat kecil.
"Alhamdulillah, dengan adanya program pinjaman tanpa bunga dan tanpa agunan ini, banyak masyarakat kami yang sekarang bisa berwirausaha. Di sini banyak tumbuh UMKM berkat program tersebut. Terima kasih Pak Bupati,’’ kata Agus dengan antusias.
Selain banyak menumbuhkan wirausahawan baru dan mengurangi jumlah pengangguran, menurut dia, program dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan itu juga efektif menangkal bank emok alias rentenir, yang sebelumnya banyak menjerat masyarakat.
Acungan jempol disampaikan juga Heni Nuraeni (37 tahun), salah seorang guru ngaji di Desa Bumiwangi. Heni mengaku tidak terkejut jika bupati Bandung menerima banyak penghargaan dari pemerintah pusat maupun dari lembaga dan instansi tinggi lainnya.
Karena, Heni memaparkan, berbagai program yang digagas Bupati Bandung sudah dirasakan oleh berbagai elemen masyarakat. Di antaranya, kata dia, yakni program pemberian insentif bagi para guru ngaji di Kabupaten Bandung dan juga Program Besti (beasiswa ti Bupati).
‘’Program bapak Bupati sudah kami rasakan. Saya guru ngaji di Desa Bumiwangi, alhamdulillah sekarang kami setiap bulan mendapat insentif,’’ ujar Heni seraya disambut tepuk tangan ratusan warga yang hadir.
Warga lainnya Bernama Irpan (40 tahun) menyampaikan pujian yang sama. Kata dia, banyak masyarakat sangat terbantu dengan adanya program perbaikan ribuan Rutilahu dan dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan yang digulirkan bupati Bandung.
Irpan menyatakan, salah satu kunci sukses bupati Bandung, yakni karena mau mendengar aspirasi dan masukan dari masyarakat. ‘’Pak Bupati ini mau bersilaturahim dan turun langsung ke bawah. Apalagi ajang Rembug Bedas ini adalah kesempatan masyarakat untuk menyampaikan unek-unek, aspirasi, masukan hingga kritik kepada pemerintah,’’ ujar dia.
Menjawab pujian para warganya, Kang DS mengaku sangat bersyukur dan berterima kasih kepada berbagai elemen masyarakat serta jajaran ASN Kabupaten Bandung yang telah mendukung dan berpartisipasi aktif dalam membangun Kabupaten Bandung.
‘’Saya hari ini baru menjabat Bupati selama dua tahun empat bulan. Tapi, alhamdulillah hingga hari ini saya sudah menerima 193 penghargaan. Prestasi dan kebanggaan ini saya persembahkan untuk masyarakat Kabupaten Bandung,’’ katanya.
Sebab, menurut Kang DS, tanpa adanya dukungan serta partisipasi aktif dari berbagai elemen Masyarakat. Dijelaskan dia, tidak mungkin berbagai program yang digulirkan Pemkab Bandung akan berjalan lancar dan sukses tanpa dukungan dari masyarakat dan ASN.
Kang DS menjelaskan, Rembug Bedas adalah upayanya untuk menampung masukan, aspirasi hingga keluhan masyarakat. Dari sana, pihaknya dapat mengambil dan memutuskan kebijakan yang berpihak kepada masyarakat.
Ia mencontohkan beberapa program unggulan yang saat ini sudah berjalan, di antaranya program pemberian insentif guru ngaji. Saat ini sebanyak 15.345 guru ngaji se-Kabupaten Bandung telah menikmati insentif bulanan plus BPJS Kesehatan.
Guna mendekatkan layanan kesehatan warga, Pemkab Bandung juga telah membangun dua rumah sakit baru yakni RSUD Kertasari dan RSUD Cimaung. Tahun ini akan menyusul tiga RSUD lainnya yakni di Bojongsoang, Arjasari, dan Pacira.
‘’Selain itu, seluruh RT/RW, Linmas hingga marbot masjid juga kita berikan insentif. Yang terbaru, saya juga memberikan insentif untuk PKK. Ini se-Jabar, baru di Kabupaten Bandung aja PKK diberikan insentif,’’ katanya. Salah satu program unggulan yang dirasakan manfaatnya oleh Masyarakat, adalah program dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan.
Program ini, kata Bupati, bahkan sudah diakui keberhasilannya secara nasional. ‘’Belum lama ini, saya mendapat penghargaan gara-gara program pinjaman tanpa bunga,’’ ujar Kang DS. Kang DS mengajak masyarakat agar terus bersama-sama menjaga keamanan dan kondusifitas wilayah masing-masing.
Ia meyakini jika daerah aman dan kondusif, maka pertumbuhan ekonomi dengan sendirinya akan tumbuh dengan baik. Terbukti, tahun 2021 lalu PAD (pendapatan asli daerah) Kabupaten Bandung hanya Rp 960 miliar. ‘’Di 2022, alhamdulillah naik signifikan menjadi Rp 1,2 triliun. Mari bersama kita bangun Kabupaten Bandung. Saya berkomitmen membawa Kabupaten Bandung lebih maju lagi,’’ kata Kang DS.