Senin 11 Sep 2023 14:24 WIB

Begini Kekesalan Sutradara Hollywood pada Teknologi AI

Penggunaan AI di Hollywood telah menjadi topik perdebatan belakangan ini.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Natalia Endah Hapsari
Sutradara sekaligus animator kenamaan, Tim Burton, menyuarakan kegelisahannya mengenai dampak kecerdasan buatan (AI) terhadap Hollywood.
Foto: www.wikimedia.org
Sutradara sekaligus animator kenamaan, Tim Burton, menyuarakan kegelisahannya mengenai dampak kecerdasan buatan (AI) terhadap Hollywood.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sutradara sekaligus animator kenamaan, Tim Burton, menyuarakan kegelisahannya mengenai dampak kecerdasan buatan (AI) terhadap Hollywood. Dalam sebuah wawancara, ia diminta mengomentari artikel Buzzfeed edisi Juli, yang menggunakan AI untuk menggambarkan karakter Disney seandainya disutradarai oleh Burton.

Burton tampaknya sangat terganggu melihat kreasi AI yang meniru gaya animasinya. "Mereka menggunakan AI untuk membuat karakter Disney versi saya. Saya tidak bisa menggambarkan perasaan saya ketika melihat ini,” kata Burton seperti dilansir The News, Senin (11/9/2023).

Baca Juga

Artikel Buzzfeed tersebut menampilkan karakter-karakter ikonik dari film-film Disney, seperti Frozen, The Lion King, Cinderella, Moana, Beauty and the Beast, Hercules, dan lainnya, yang secara samar-samar mirip dengan animasi dari film Burton yang terkenal pada 2005, Corpse Bride.

Sang sutradara mengakui bahwa meskipun beberapa di antaranya memang bagus, tapi ia tidak terlalu senang melihat karya seninya ditiru dengan cara seperti itu.

"Apa yang dilakukannya adalah mencuri sesuatu dari kita. Ia mengambil sesuatu dari jiwa saya. Hal itu sangat mengganggu. Ini seperti robot yang mengambil kemanusiaan Anda, jiwa Anda,” kata Burton.

Burton menjuluki karyanya yang meliputi gambar dan tulisan sebagai hal yang bersifat terapeutik dan sebuah cara untuk memahami dunia.

Penggunaan AI di Hollywood telah menjadi topik perdebatan belakangan ini. Serikat kerja penulis dan aktor di Hollywood telah melakukan mogok kerja untuk mencapai negosiasi dengan perusahaan-perusahaan besar terkait jaminan pekerjaan di tengah masifnya penggunaan AI.

Kekhawatiran bahwa AI dapat digunakan untuk menulis skrip atau menggantikan aktor telah menghambat negosiasi kontrak antara serikat penulis dan aktor serta studio dan distributor.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement