REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat, masih menyiapkan lahan di Gedebage untuk dijadikan tempat pembuangan sementara (TPS) darurat. TPS darurat ini disiapkan karena terhambatnya pengangkutan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat, imbas kebakaran.
Sekretaris Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung, Setiadi, mengatakan, dinasnya masih berupaya membuka akses jalan menuju lahan TPS darurat di Gedebage itu.
“DSDABM bertugas mempersiapkan sarana prasarananya. Sekarang di tahap pembukaan jalan, jalan masuk dan keluar,” kata Setiadi kepada Republika.co.id, Senin (11/9/2023).
Menurut Setiadi, pembukaan akses jalan itu sudah mencapai sekitar 50 persen. DSDABM disebut berupaya mempercepat pembukaan aksesnya. Ia menyebut akses ini ditujukan untuk kendaraan pengangkut sampah ukuran kecil.
“Sekarang kita prioritaskan armada skala kecil saja, tidak untuk yang besar dulu karena lahannya juga tidak besar,” kata Setiadi.
Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna sebelumnya juga meminta pemasangan seng di sekitar lahan seluas dua hektare yang akan dijadikan TPS darurat itu.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung Dudy Prayudi mengatakan, TPS darurat yang lokasinya tak jauh dari Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) itu belum dibuka untuk menampung sampah. “Belum. Saat ini masih dipersiapkan oleh DSDABM,” kata Dudy kepada Republika.co.id, Senin (11/9/2023).
Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna sebelumnya menjelaskan, TPS darurat di Gedebage itu diperkirakan dapat menampung sekitar 30 ribu meter kubik atau 10 ribu ton sampah. Rencananya sampah yang ditampung di TPS darurat itu akan disiram cairan ekoenzim untuk mempercepat pengomposan dan mengurangi baunya.
Selain itu, Pemkot Bandung juga bakal menyediakan alat pemilah sampah Gibrik Mini, serta dua alat berat jenis loader untuk mempercepat pengolahan sampah. Ihwal Gibrik Mini, kata dia, dapat memilah sampah sekitar dua ton dalam waktu dua jam.