Senin 11 Sep 2023 16:12 WIB

Pengamat: Nilai Tukar Rupiah Tetap Terjaga Kendati Ekonomi AS Membaik

Apalagi Bank Indonesia terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah.

Red: Fuji Pratiwi
Pekerja menghitung uang dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Rabu (5/1/2022).
Foto: ANTARA/Dhemas Reviyanto
Pekerja menghitung uang dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Rabu (5/1/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyatakan stabilitas nilai tukar rupiah tetap terjaga kendati ekonomi Amerika Serikat (AS) terus membaik dan The Fed masih akan menaikkan suku bunga acuan di kuartal IV 2023.

"Stabilitas nilai tukar rupiah diperkirakan tetap terjaga sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian Indonesia, inflasi yang rendah, begitu juga dengan imbal hasil aset keuangan domestik yang menarik,” ujar Ibrahim dalam keterangan tertulis, Jakarta, Senin (11/9/2023).

Baca Juga

Apalagi, lanjut dia, Bank Indonesia terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah. Antara lain intervensi di pasar valas, efektivitas implementasi instrumen penempatan valas Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA), serta penerbitan instrumen operasi moneter (OM) yang pro pasar untuk mendukung pendalaman pasar uang dan mendorong aliran portofolio asing masuk ke dalam negeri.

Pada penutupan perdagangan hari ini, mata uang rupiah melemah sebesar 2 poin atau 0,01 persen menjadi Rp 15.330 per dolar AS dari penutupan sebelumnya sebesar Rp 15.228 per dolar AS. Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu turut melemah ke posisi Rp 15.352 dari sebelumnya Rp 15.341 per dolar AS.