Selasa 12 Sep 2023 00:14 WIB

Spesialis Paru: Polusi Salah Satu Faktor Risiko Meningkatnya Pneumonia  

Masyarakat diimbau melakukan PHBS dan menggunakan masker saat di luar ruangan.

Red: Friska Yolandha
Warga mengenakan masker saat beraktivitas di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (21/8/2023). Polusi udara merupakan salah satu penyebab peningkatan kasus pneumonia.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Warga mengenakan masker saat beraktivitas di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (21/8/2023). Polusi udara merupakan salah satu penyebab peningkatan kasus pneumonia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Spesialis pulmonologi dan kedokteran respirasi (paru) Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, dr Agus Dwi Susanto, menyampaikan bahwa polusi udara menjadi salah satu faktor risiko peningkatan kasus pneumonia (infeksi saluran pernafasan akut yang menyerang hingga paru-paru). Peningkatan kasus pneumonia yang ada tidak serta merta bisa dikaitkan dengan polusi, tetapi polusi berkontribusi terhadap peningkatan kasus, baik pada anak maupun dewasa.

"Kalau dilihat dari angka memang terjadi peningkatan, seiring dengan peningkatan partikel polutan PM 2,5. Nah terkait ada hubungannya atau tidak, pneumonia salah satu faktor risikonya yakni polusi, angkanya sekitar 20-25 persen, sedangkan yang lain faktor risikonya bukan polusi," kata Agus di Jakarta, Senin (11/9/2023).

Baca Juga

Untuk itu, Agus berpesan kepada masyarakat agar melakukan pencegahan dengan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), serta mengenakan masker saat keluar rumah.

"Masyarakat harus memahami pencegahan untuk mengurangi risiko terpapar polusi, yakni dengan PHBS, penggunaan masker, mengurangi aktivitas di luar bila polusi sedang tinggi, dan yang terpenting mengenali gejala sedini mungkin, karena kalau sudah dikenali bisa segera diobati sehingga cepat sembuh," ujar dia.