Selasa 12 Sep 2023 22:01 WIB

Ulama Sepakat Nasab Nabi Muhammad SAW Jalur Adnan, Tapi Berbeda Sampai Ismail ke Atas?

Nasab Nabi Muhammad adalah jalur keturunan yang mulia.

Rep: Imas Damayanti / Red: Nashih Nashrullah
Nabi Muhammad (ilustrasi). Nasab Nabi Muhammad adalah jalur keturunan yang mulia
Foto: Dok Republika
Nabi Muhammad (ilustrasi). Nasab Nabi Muhammad adalah jalur keturunan yang mulia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Nasab Rasulullah SAW yang sampai kepada Adnan sudah tidak diragukan lagi. Hal ini dapat dibuktikan secara mutawatir dan berdasarkan ijma ulama. Sesungguhnya yang menjadi pokok pembahasan adalah nasab sesudah itu.

Ibnu Katsir dalam Sirah Nabi Muhammad menjabarkan, tidak ada perbedaan pendapat di kalangan ahli nasab atau para ulama Ahlul Kitab bahwa Adnan berasal dari keturunan Nabi Ismail yang merupakan adz-dzabih (anak yang disembelih oleh Nabi Ibrahim). Nama lengkapnya adalah Ismail bin Ibrahim.

Baca Juga

Akan tetapi, masih diperdebatkan tentang jumlah nenek moyang Rasulullah SAW antara Adnan hingga Ismail. 

Dalam hal ini ada beberapa pendapat. Paling banyak disebutkan adalah 40 orang (generasi). 

Sedangkan, paling sedikit disebutkan tujuh orang, ada pula yang berpendapat sembilan orang dan 15 orang. Di samping itu, diperselisihkan juga mengenai nama-nama mereka.

Sebagian ulama salaf dan para imam tidak menyukai penyebutan nasab beliau setelah Adnan. Diriwayatkan dari Imam Malik bin Anas al Ashbahi bahwa dia tidak menyukainya.

Baca juga: Bersyahadat tanpa Paksaan, Mualaf Julianne Froyseth: Islam Agama yang Rasional

Imam Abu Umar Ibnu Abdil Barr dalam kitabnya al-Inabaah mengatakan, ‘Yang menjadi pendapat mayoritas ulama dalam hal yang berkaitan dengan nasab Adnan adalah sebagai berikut; Adnan bin Udad bin Nahur bin Tairah bin Ya’rib bin Yasyjub bin Nabit bin Ismail bin Ibrahim bin tarih, dia bernama Azar bin Nahur bin Syarugh bin Raghu bin Faligh bin Aibar bin Syalakh bin Arfakhsyadz bin Sam bin Nuh bin Lamak bin Mattusylakha bin Akhnukh, yakni Nabi Idris. Demikianlah anggapan mereka.

Baca juga: 5 Fakta Ini Jelaskan Mengapa Bangsa Romawi Diabadikan dalam Alquran

Idris adalah keturunan pertama Nabi Adam, yang menjadi Nabi setelah Adam dan Syits. Dia juga orang yang pertama kali menulis dengan pena. Dia adalah Idris bin Yarda bin Mahlil bin Qainan bin Yanasy bin Syits bin Adam AS."

Demikian pula yang disebutkan oleh Muhammad bin ishaq bin Yasar Al Madani, penulis kitab as-Sirah an-Nabawiyyah dan para ulama nasab lainnya.   

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement