Rabu 13 Sep 2023 20:30 WIB

Plh Wali Kota Bandung Tegaskan TPS Darurat Gedebage Hanya Sementara

Sampah yang nantinya ditampung di TPS darurat Gedebage akan diangkut kembali.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Irfan Fitrat
Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Ema Sumarna meninjau lahan milik Pemkot Bandung di Gedebage yang akan dijadikan TPS darurat, Rabu (6/9/2023).
Foto: Republika/Dea Alvi Soraya
Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Ema Sumarna meninjau lahan milik Pemkot Bandung di Gedebage yang akan dijadikan TPS darurat, Rabu (6/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat, masih menyiapkan lahan di Gedebage untuk menjadi tempat pembuangan sementara (TPS) sampah dalam kondisi darurat. Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna memastikan TPS darurat di Gedebage itu hanya untuk sementara.

TPS darurat di Gedebage itu menjadi salah satu solusi Pemkot Bandung dalam mengatasi masalah sampah setelah terjadinya kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat. Saat ini, Ema mengatakan, sudah ada penambahan ritase pengangkutan sampah ke zona darurat TPA Sarimukti.

Baca Juga

Menurut Ema, bertambahnya ritase itu menjadi kabar baik. Namun, karena kondisinya masih darurat, Pemkot Bandung tetap menjalankan solusi yang direncanakan. Salah satunya TPS darurat di Gedebage. TPS darurat itu disebut dapat mengurangi beban tumpukan sampah di TPS-TPS yang ada selama ini.

Ema memastikan, setelah TPA Sarimukti kembali normal, sampah yang nantinya ditampung di TPS darurat Gedebage akan diangkut. “Dari awal saya bilang, itu (TPS darurat Gedebage) sifatnya kesementaraan. Begitu Sarimukti itu selesai, (TPS darurat) ditutup lagi. Saya berikan garansi, enggak ada sampah tersisa (di TPA darurat Gedebage), kita angkut saja ke sana (TPA Sarimukti),” kata Ema, Rabu (13/9/2023).

Saat ini, kondisinya disebut masih darurat. “Ya kita minta bijak, dan saya lihat masyarakat juga tidak menolak. Asal ada kepastian, kejelasan, dan saya jelaskan bahwa itu sifatnya kesementaraan, semasa dalam masa darurat saja,” kata dia.

Ema mengatakan, disiapkan anggaran belanja tidak terduga (BTT) sekitar Rp 150 juta untuk penyiapan lahan TPS darurat Gedebage dan pembukaan akses menuju ke sana. “Ajuan dana sudah di acc, segera dicairkan untuk bisa dipergunakan,” katanya.

Solusi lainnya, Ema mengatakan, pemkot membeli Gibrik Mini, yaitu alat untuk pemilahan sampah. “Yang saya tahu sudah ada di sepuluh TPS. Idealnya kan itu satu jam dua ton sampah terolah. Tapi, kelihatannya ini SDM-nya belum mumpuni untuk itu. Tapi, kan yang penting bertahap, tetap ada progres, minimal tercacah dulu,” kata Ema.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement