REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menyuplai proyek luar negeri pada pertengahan 2023. Jika pada 2021, WSBP menyuplai produk Spun Pile atau PHC Pile atau Pretensioned Spun High strength Concrete Piles dengan panjang 10-15 meter ke proyek Thilawa Shipyard Myanmar, maka tahun ini WSBP dipercaya untuk mengirimkan produk girder unggulannya ke Proyek Road From Tono-Noefefan Bridge to Oenuno do Oecusse di Timor Leste.
Vice President of Corporate Secretary Waskita Beton Precast Fandy Dewanto, menjelaskan, proyek pembangunan jalan yang menghubungkan wilayah Tono-Noefefan ke Oenuno do Oecusse dengan nilai kontrak sekitar Rp 7,8 miliar.
Untuk mendukung kelancaran proyek ini, WSBP mengerahkan Plant Prambon yang memiliki total kapasitas produksi sebesar 425 ribu ton per tahun.
“Kami suplai puluhan girder dari plant di Jawa Timur dengan pengiriman melalui jalur laut Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya menuju Pelabuhan Wini, Humusu C, Insana Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis (14/9/2023).
Saat ini seluruh produk girder WSBP sudah selesai diproduksi dan sudah sampai dengan baik di Pelabuhan Wini, Humusu C pada 11 September 2023. Produk yang disuplai adalah PC-I girder dengan spesifikasi tinggi 0,9 m dan panjang 16,6 m dan PC-I girder sepesifikasi tinggi 1,70 m dan panjang 30,8 m. “Saat ini proses produksi dan pengiriman sudah mencapai 100 persen,” imbuh Fandy.
WSBP yang didukung pabrik precast serta sumber daya yang memadai optimistis seluruh pesanan maupun pengerjaan proyek akan dapat diselesaikan dengan tepat waktu. WSBP dapat membuktikan bahwa perusahaan ini memiliki keunggulan baik secara kapasitas, kemampuan dalam menyelesaikan proyek secara tepat waktu, dan pengiriman secara tepat waktu.
Selain itu dalam prosesnya, WSBP selalu menjaga dan menerapkan manajemen risiko dan tata kelola perusahaan yang baik guna mendapatkan proyek-proyek yang memang memiliki tingkat kesehatan keuangan yang baik.
Proyek ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat pengguna akses jalan di Timor Leste sehingga memudahkan dalam beraktivitas. “Ini juga menjadi portofolio yang baik bagi WSBP, karena dapat membuka peluang pasar luar negeri yang lebih besar lagi,” pungkasnya.
Upaya ini juga sejalan dengan semangat restrukturisasi keuangan dan transformasi bisnis WSBP yang tengah dijalankan. Pihak WSBP akan terus meningkatkan perolehan pangsa pasar melalui beberapa strategi utama, seperti kemitraan dengan induk usaha, kolaborasi dengan kontraktor atau precaster domestik dan internasional, pengembangan produk baru, hingga peningkatan brand awareness perusahaan di pasar internasional.