REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin meluncurkan program dosen wajib mengabdi mengajak masyarakat mencegah stunting melalui cara tradisional setempat.
Dalam program pengabdian masyarakat di Desa Keliling Benteng Ulu Kecamatan Martapura Barat, Kabupaten Banjar, seluruh peserta mendapatkan pelatihan tentang pijat bayi dan balita yang mudah dan aman. Mudah karena dapat dilakukan oleh semua ibu dan aman karena dilakukan dengan penuh kasih sayang.
Akademisi FK ULM Dr. dr. Didik Dwi Sanyoto, M.Kes menjelaskan, metode pijat bayi sangat baik untuk merangsang pertumbuhan otot dan tulang bayi serta dapat meningkatkan nafsu makan dan berat badan bayi. Oleh karena itu, apabila dilakukan secara rutin maka bayi dan balita mampu mencapai pertumbuhan tinggi badan dan berat badan optimal.
"Beberapa penelitian telah membuktikan adanya hubungan antara pemijatan pada bayi dengan kenaikan berat badan bayi," ujar Didik.
Selain itu, sentuhan berupa pemijatan pada bayi akan merangsang hormon pertumbuhan, hormon bahagia, meningkatkan daya tahan tubuh bayi, dan semakin menguatkan ikatan emosional antara ibu dan anak.
Kegiatan lain pengabdian FK ULM, demo masak membuat permen penambah nafsu makan berbahan temulawak. Sebagaimana diketahui, anak-anak sering mengalami penurunan nafsu makan terutama apabila sedang mengalami demam atau sakit yang lain.
Koordinator Program Studi Kedokteran Program Sarjana FK ULM Prof Dr dr Triawanti MKes mengemukakan, temulawak memiliki khasiat untuk meningkatkan nafsu makan, memperbaiki sistem pertahanan tubuh, menjaga sel-sel hati dan mencegah kanker. Ia mengharapkan, dengan pengolahan temulawak sebagai permen yang manis anak-anak akan lebih gemar.
Di akhir kegiatan, seluruh peserta mendapat kesempatan memberikan tanggapan terhadap acara tersebut. Mayoritas antusias untuk mempraktekkan metode yang sudah dapat saat pelatihan kepada anak mereka di rumah.