REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD - - Pakistan membuka kembali perbatasan utama dengan negara tetangga Afghanistan untuk pengunjung dan semua jenis lalu lintas, Jumat (15/9/2023). Pembukaan ini terjadi setelah Pakistan menutup perbatasannya selama 10 hari.
Perbatasan Torkham yang menghubungkan provinsi Khyber Pakhtunkhwa di barat laut Pakistan dengan provinsi Nangarhar di timur Afghanistan ditutup pada 6 September 2023. Tindakan ini diambil setelah terjadi bentrokan antara pasukan keamanan perbatasan kedua negara.
“Ya, perbatasan telah dibuka kembali pagi ini untuk pelancong dan transportasi,” kata pejabat Pakistan di perbatasan, Abdullah Khan dikutip dari Anadolu Agency.
Penutupan salah satu dari dua penyeberangan utama antara Pakistan dan Afghanistan ini telah menyebabkan kerugian besar terhadap depresiasi perdagangan antara kedua tetangga tersebut. Torkham adalah salah satu rute perdagangan tersibuk antara Islamabad dan Kabul.
Volume perdagangan antara Afghanistan dengan tetangganya di selatan sebagian besar dipengaruhi oleh serangan teroris di Pakistan yang menyebabkan penutupan penyeberangan perbatasan. Menurut Islamabad, serangan itu dilakukan oleh militan yang berbasis di Kabul.
Menurut Kamar Dagang Gabungan Pakistan-Afghanistan, perdagangan antara kedua negara berjumlah 2,5 miliar dolar AS pada 2010. Jumlah tersebut turun menjadi 1,6 miliar dolar AS sebelum mencapai sedikit di atas 1,8 miliar dolar AS pada 2022-2023.
Kebuntuan terbaru terjadi pekan lalu setelah penjaga Taliban mulai membangun pos keamanan baru di dekat perbatasan Torkham. Tindakan tersebut dianggap Pakistan sebagai pelanggaran terhadap kesepakatan bersama.
Tapi diplomat senior Pakistan di Kabul Obaidul Rehman Nizamani bertemu dengan penjabat Menteri Luar Negeri Afghanistan Amir Khan pada Kamis (14/8/2023). Kedua perwakilan setuju untuk membuka kembali perbatasan dan menyelesaikan masalah melalui saluran diplomatik.
“(Dalam pertemuan tersebut berbagai topik (termasuk) masalah gerbang Torkham, penangkapan pengungsi Afghanistan di Pakistan dan masalah pengusaha Afghanistan di Karachi dibahas dan kedua belah pihak menekankan bahwa tindakan harus diambil sesegera mungkin untuk menyelesaikan masalah di atas. masalah ini, dan untuk mencegah insiden serupa terjadi di masa depan,” kata wakil juru bicara Kementerian Luar Negeri di Kabul Hafiz Zia Ahmad.
Pakistan mengalami peningkatan serangan teroris sejak Taliban kembali berkuasa di Afghanistan pada 2021. Islamabad menuduh Kabul menyembunyikan Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), jaringan induk beberapa kelompok militan Pakistan dan tuduhan itu dibantah oleh kelompok tersebut.
Pekan lalu, setidaknya empat tentara Pakistan dan lebih dari selusin militan tewas dalam bentrokan dengan militan TTP di distrik Chitral di Khyber Pakhtunkhwa. Wilayah ini berbatasan dengan negara tetangga Afghanistan. Dwina Agustin