Ahad 17 Sep 2023 16:12 WIB

Dalil Ayat Alquran dan Hadits Ini Tegaskan Muhammad SAW adalah Nabi dan Rasul Terakhir

Tidak ada nabi dan rasul setelah Muhammad SAW

Nabi Muhammad (ilustrasi). Tidak ada nabi dan rasul setelah Muhammad SAW
Foto: Dok Republika
Nabi Muhammad (ilustrasi). Tidak ada nabi dan rasul setelah Muhammad SAW

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Banyak alasan yang menjelaskan bahwa Rasulullah SAW sebagai nabi terakhir dan tidak ada lagi nabi sesudahnya.

Ada yang berargumen bahwa Nabi Muhammad hanya Nabi terakhir dan bukan Rasul terakhir. 

Baca Juga

Namun dalil-dalil di bawah ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW bukan hanya Nabi terakhir, melainkan juga Rasul terakhir:

1. Di dalam Alquran, surat  As-Shaf [61]: 6, diterangkan tentang kedatangan seorang Nabi dan Rasul akhir zaman. Keterangan ini, sebelumnya juga diungkapkan dalam Taurat dan Injil.

وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّرًا بِرَسُولٍ يَأْتِي مِنْ بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ

''Dan (ingatlah) ketika Isa bin Maryam berkata, ''Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yag akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).''

2. Dan Rasulullah SAW, adalah penutup dari segala nabi dan rasul.

مَا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِنْ رِجَالِكُمْ وَلَٰكِنْ رَسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا

''Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Mahamengetahui segala sesuatu.'' (QS Al-Ahzab [33]: 40) 

Dan tanda-tandanya sebagai seorang nabi dan rasul adalah seorang anak yatim, senantiasa dilindungi awan, perkataannya selalu baik dan dipuji orang.

Dan para Ahli bahasa memberikan makna terhadap kalimat khatama dalam surat  Al-Ahzab ayat 40 itu dengan Al-Istitsaqu wal man'u. (Lihat Lisan al-'Arab Bab Kha), artinya memastikan dan menolak sesuatu. 

Dengan demikian, Alquran menyebutkan Muhammad sebagai khatamannabiyyin, artinya pasti dan tidak ragu bahwa Muhammad sebagai Nabi terakhir dan menolak orang yang mengaku Nabi di kemudian hari.

Menurut para mufasir, ada tiga tafsiran tentang kata khatamannabiyyin tersebut. Pertama, Khatamannubuwwah, penutup kenabian. Kedua, Allah menyempurnakan kenabian dan Rasul sejak awal sampai akhir dengan diutusnya Rasulullah SAW. Ketiga, Muhammad paling akhir di antara para Nabi Allah yang diutus.

Baca juga: 10 Fakta Adam dan Keluarganya Setelah Berada di Bumi yang Juga Disebutkan dalam Alquran

Ibnu Abbas, sahabat sekaligus ahli tafsir terkemuka di zaman Nabi mengomentari ayat di atas, "Seolah-olah Allah berkehendak dengan firmanNya, kalaulah Allah tidak menutup nabi-nabi dengan kenabian Muhammad, seolah Allah berfirman, pasti Aku jadikan seorang Nabi di antara anaknya. Tapi Allah Maha Mengetahui terhadap segala sesuatu. Kenapa tidak menjadikan salah satu anak Muhammad sebagai Nabi dan Rasul karena memang Allah berkehendak Muhammad sebagai Nabi terakhir."

Baca juga: Saat Anda Terbangun Malam Hari dan Ingin Tidur Lagi, Baca Doa Ini

 

Salah satu logika yang digunakan Ibnu Abbas adalah bukti sejarah yang menunjukkan bahwa tiga putra beliau; dua dari khadijah, pertama, Qasim, sehingga beliau SAW dipanggil Abul Qasim, lahir sebelum beliau diangkat menjadi Nabi dan meninggal dalam usia 2 tahun. Kedua, Abdullah yang dijuluki Ath-Thayyib dan Ath-Thahir karena ia dilahirkan dalam Islam meninggal dunia setelah lahir beberapa hari. Ketiga, putra dari Mariah Qibtiyah bernama Ibrahim meninggal dalam usia 16-18 bulan (Al-Wafa, halaman 536-537). 

Kalaulah putra beliau SAW, hidup sampai dewasa, tidak mustahil di kemudian hari orang akan mendewakan salah satunya dan mengangkatnya sebagai Nabi. Tapi Allah SWT mentakdirkan tidak menjadikan seorang pun hidup sampai dewasa.

Ibnu Katsir ketika...

 

sumber : Harian Republika
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement