REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak Beijing untuk memberikan akses penuh untuk mendapatkan lebih banyak informasi mengenai asal-usul Covid-19. Bila akses penuh itu diberikan, WHO akan segera mengirim tim kedua untuk melakukan penyelidikan, Financial Times melaporkan pada Ahad (17/9/2023).
"Kami mendesak Cina untuk memberikan akses penuh, dan kami meminta negara-negara untuk mengangkat permintaan WHO ini dalam pertemuan bilateral mereka - untuk mendesak Beijing bekerja sama," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada surat kabar tersebut.
Komentar kepala WHO tersebut muncul ketika otoritas kesehatan dan perusahaan farmasi di seluruh dunia berlomba memperbarui vaksin Covid-19. Perbaruan vaksin ini diperlukan untuk memerangi varian baru virus corona yang muncul.
Ghebreyesus telah lama mendesak Cina untuk berbagi informasi tentang asal-usul Covid-19. Ia mengatakan sampai saat ini hipotesis soal asal virus masih sebatas dugaan.
Virus Covid-19 ini pertama kali diidentifikasi di kota Wuhan, Cina, pada bulan Desember 2019, dan banyak yang menduga bahwa virus ini menyebar di pasar hewan hidup. Dari sini diduga akhirnya virus itu menyebar ke seluruh dunia dan menewaskan hampir 7 juta orang dari seluruh dunia.