Senin 18 Dec 2023 01:03 WIB

Pakar: Kita Perlu Tahu Berapa Persen Varian Virus Covid-19 yang Beredar di Indonesia

Ada sembilan varian virus penyebab Covid-19 yang mendominasi di dunia.

Red: Reiny Dwinanda
Covid-19 (ilustrasi). WHO menyebut ada empat variants of interest dan lima variants under monitoring.
Foto: Pixabay
Covid-19 (ilustrasi). WHO menyebut ada empat variants of interest dan lima variants under monitoring.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan terdapat empat Variants Of Interest (VOI) dan lima Variants Under Monitoring (VUM) sebagai varian SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, yang kini mendominasi di dunia. Informasi tersebut disampaikan mantan direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama di Jakarta, Ahad (17/12/2023).

"Akan baik kalau kita juga mendapatkan informasi berapa persen varian atau subvarian yang kini beredar di negara kita beserta perkembangannya dari waktu ke waktu," katanya.

Baca Juga

Dalam laporan terbaru WHO Covid-19 Epidemiological Update yang terbit pada 24 November 2023, lanjut Tjandra, disebutkan bahwa WHO saat ini memonitor berbagai varian yang kini banyak ditemui. Varian itu terdiri atas empat VOI, yaitu XBB.1.5, XBB.1.16, EG.5 dan BA.2.86, serta lima VUM, yaitu DV.7, XBB, XBB.1.9.1, XBB.1.9.2, dan XBB.2.3.

photo
Varian arcturus - (Dok Republika)

Dikutip dari laman resmi WHO, VOI adalah varian Covid-19 yang memiliki kemampuan genetik yang dapat memengaruhi karakteristik virus. Beberapa pengaruhnya, seperti tingkat keparahan penyakit, pelepasan kekebalan, penularan, dan kemampuan menghindari diagnostik.

WHO mengatakan VOI juga menjadi penyebab penularan Covid-19 antarkomunitas atau menjadi penyebab munculnya klaster Covid-19. Sedangkan VUM adalah varian yang diawasi akibat penyebaran yang luas dan berpotensi menyebabkan angka kasus Covid-19 di beberapa negara semakin meningkat.

Tjandra yang juga pakar pulmonologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengatakan Pemerintah Singapura secara rinci menyebutkan bahwa lebih 60 persen kasus di negaranya disebabkan oleh varian JN.1 yang merupakan bagian dari varian BA.2.86. Sebelumnya, Singapura menyatakan bahwa sampai akhir November 2023 lebih dari 70 persen kasus Covid-19-nya disebabkan varian EG.5 dengan sub-lineage HK.3.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement