Senin 18 Sep 2023 12:15 WIB

BMKG Keluarkan Surat Edaran Siaga Darurat Karhutla di Sulteng

Menurut BMKG, dampak El Nino tahun ini dirasakan juga efeknya di Sulawesi Tengah.

Warga dan personel Manggala Aqni melakukan pemadaman api dari peristiwa kebakaran hutan dan lahan di Sulawesi (ilustrasi). BMKG mengeluarkan SE siaga darurat karhutla di Sulawesi Tengah.
Foto: ANTARA/ManggalaAqni
Warga dan personel Manggala Aqni melakukan pemadaman api dari peristiwa kebakaran hutan dan lahan di Sulawesi (ilustrasi). BMKG mengeluarkan SE siaga darurat karhutla di Sulawesi Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan surat edaran (SE) yang berisikan rekomendasi siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta kekeringan di wilayah Sulawesi Tengah. Dampak El Nino tahun ini dirasakan juga efeknya di Sulawesi Tengah.

"Beberapa daerah sudah didapati tidak ada hujan dan udara terasa terik dan sesak, terutama di Kota Palu," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Mutiara Sis Al-Jufri Palu Nur Alim di Kota Palu, Senin (18/9/2023).

Baca Juga

Ia menjelaskan, fenomena El Nino ditandai dengan naiknya secara positif anomali indeks suhu muka laut di Pasifik Tengah yang berimbas pada berkurangnya tingkat presipitasi (hujan) sehingga menyebabkan kemarau dan kekeringan di wilayah Indonesia.

Menurut dia, Sulteng terdiri atas 29 zona musim, yang tersebar di 12 kabupaten dan satu kota. Berdasarkan pantauan, 17 zona musim atau 58 persen wilayah Sulteng sudah memasuki musim kemarau.

Sementara, delapan zona musim atau 28 persen masih musim hujan dan empat zona musim atau 14 persen memiliki satu musim (musim kemarau/hujan sepanjang tahun). "Di sebagian wilayah Sulawesi Tengah memasuki musim kemarau pada bulan September hingga November 2023, dengan puncak musim kemarau diprediksi pada Oktober," katanya.

Karena itu, kata dia, rekomendasi siap siaga darurat karhutla serta peringatan dini waspada kekeringan diberikan sebagai bahan kesiapsiagaan dan persiapan mitigasi bencana bagi pemerintah daerah. Peringatan dini kekeringan meteorologis pada klasifikasi 'waspada' di antaranya Kabupaten Tojo Una-Una (Kepulauan Togean), Banggai, Banggai Kepulauan, Banggai Laut dan Morowali.

Apabila terjadi kekeringan, kata dia, sektor pertanian akan menjadi yang paling terdampak. Kondisi kekeringan ini juga dapat berujung pada bencana karhutla yang jika tidak terkendali dapat berdampak pada kualitas lingkungan, ekonomi, sosial, hingga kesehatan masyarakat. 

"Menghadapi fenomena itu, kami mengimbau masyarakat agar tidak menimbulkan percikan api yang dapat menyebabkan karhutla serta menghemat penggunaan air bersih," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement