Jumat 15 Sep 2023 16:10 WIB

Apa Itu Flare yang Picu Kebakaran Bromo dan Bagaimana Cara Menggunakannya yang Aman?

Kebakaran terjadi di Gunung Bromo akibat foto prewedding menggunakan flare.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Kondisi terkini area bekas kebakaran di kawasan Gunung Bromo, Rabu (13/9/2023). Kebakaran ini terjadi setelah foto prewedding menggunakan flare.
Foto: Republika/ Wilda Fizriyani
Kondisi terkini area bekas kebakaran di kawasan Gunung Bromo, Rabu (13/9/2023). Kebakaran ini terjadi setelah foto prewedding menggunakan flare.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebakaran di savana Gunung Bromo telah meluas sampai merembet ke tiga daerah yakni Probolinggo, Pasuruan, dan Kabupaten Malang. Terjadi sejak Rabu (6/9/2023), kebakaran tersebut dipicu akibat flare yang dijadikan properti foto prewedding.

Lantas apakah itu flare? Flare atau suar adalah salah satu bentuk piroteknik yang menghasilkan cahaya sangat terang atau panas tinggi tanpa menghasilkan ledakan. Suara biasanya digunakan untuk memberi tanda, penerangan, dan alat pertahanan militer.

Baca Juga

Namun seiring waktu, flare juga kerap digunakan untuk menambahkan efek smoky dan cahaya saat photoshoot. Meskipun secara estetika mungkin bagus, namun bagaimanapun, flare sangat berisiko apalagi jika digunakan di area gunung seperti Bromo.

Dikutip dari situs Balai Besar Taman Nasional Bromo, Tengger dan Semeru (BB TNBTS), pengunjung Gunung Bromo dilarang membawa bahan peledak dalam bentuk apapun, tak terkecuali flare. Pasalnya, suar dapat merusak ekosistem tumbuhan dan satwa.