Senin 18 Sep 2023 20:36 WIB

Mendikbudristek Tinjau Keberhasilan Vokasi di Sekolah Putri Ariani

SMK dikembangkan menjadi unggul pada kompetensi keahlian tertentu sesuai potensi.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Gita Amanda
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim dalam kunjungan kerjanya di Daerah Istimewa Yogyakarta turut meninjau pembelajaran di SMKN 2 Kasihan/SMM Yogyakarta di Kabupaten Bantul.
Foto: Dok Kemendikbudristek RI
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim dalam kunjungan kerjanya di Daerah Istimewa Yogyakarta turut meninjau pembelajaran di SMKN 2 Kasihan/SMM Yogyakarta di Kabupaten Bantul.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim dalam kunjungan kerjanya di Daerah Istimewa Yogyakarta turut meninjau pembelajaran di SMKN 2 Kasihan/SMM Yogyakarta di Kabupaten Bantul.

Di sekolah ini Mendikbudristek mendengar aspirasi para pendidik dan siswa. Apalagi banyak musisi hebat Indonesia berasal dari sekolah ini.

Baca Juga

“Saya ingin belajar kunci keberhasilan sekolah menengah musik ini. Karena, banyak musisi hebat Indonesia yang berasal dari sekolah ini. Sebut saja, maestro biola Idris Sardi yang menjadi siswa angkatan pertama. Selain Idris Sardi, SMKN 2 Kasihan juga telah melahirkan sejumlah musisi terkenal lainnya, seperti grup musik Shaggydog dan Endank Soekamti, dan sebagainya,” ujar Mendikbudristek pada Senin (18/9/2023).

Tak ketinggalan penyanyi muda berbakat, yakni Putri Ariani. Bakat menyanyi Putri pada ajang America’s Got Talent (AGT) berhasil memukau banyak orang.

Saat meninjau kelas pembelajaran orkestra, Mendikbudristek mengatakan bahwa penentuan skor minat dan bakat sebesar 60 persen untuk lolos seleksi masuk SMKN 2 ini memungkinkan sekolah tersebut menjadi inklusif bagi peserta didik dari mana pun. "Praktik seperti ini sejalan dengan semangat Merdeka Belajar." imbuhnya.

SMKN 2 Kasihan berfokus pada pengembangan satu kompetensi keahlian, yakni seni musik klasik. Hal tersebut selaras dengan semangat Merdeka Belajar episode ke-8 SMK Pusat Keunggulan, di mana SMK dikembangkan menjadi unggul pada kompetensi keahlian tertentu sesuai dengan potensi SDM sekolah dan tentunya memaksimalkan minat dan bakat yang berdampak sebesar-besarnya pada pada peserta didik.

"SMK Pusat Keunggulan bukan hanya disematkan pada mereka yang menerima program pemerintah tersebut. Contoh SMKN 2 Kasihan, yang bertumbuh untuk menjadi unggul pada kompetensi keahlian tertentu. Ini merupakan bentuk Merdeka Belajar sebagai gerakan yang mengakar. Bukan hanya sebagai kebijakan," jelas Menteri Nadiem.

Nadiem meninjau kelas-kelas yang sedang praktik alat musik, banyak bertukar pikiran dengan kepala sekolah, serta para guru dan murid di SMKN 2. Ia mengapresiasi para pengajar yang selalu membangun kemampuan berpikir kritis murid melalui musik. Menurutnya, kemampuan berpikir kritis adalah salah satu modal utama ketika mereka dewasa nanti.

"Profil Pelajar Pancasila inilah yang ingin kita capai," ujar Menteri Nadiem.

Siswa dari kelas perkusi, Lannang bagus Arya mengungkapkan kegembiraannya mendapat kunjungan dari Mendikbudristek. "Saya senang Mas Menteri bisa berkunjung ke sekolah kami," kata Lannang. 

Tak ketinggalan, Mahsa Hassan Bakti, siswa SMKN 2 yang menekuni perkusi, berharap ke depan talenta para siswa mendapat lebih tersorot di berbagai kesempatan. "Semoga setelah dikunjungi Mas Menteri, ke depannya lebih banyak siswa yang bisa unjuk kebolehan dalam berbagai kesempatan," ungkapnya.

Dalam mendukung transformasi pada pendidikan vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah meluncurkan beberapa episode Merdeka Belajar. Pertama adalah Merdeka Belajar episode ke-8: SMK Pusat Keunggulan.

SMK Pusat Keunggulan merupakan terobosan komprehensif yang ditujukan untuk menjawab tantangan dalam rangka pembenahan kondisi SMK agar makin sejalan dengan kebutuhan dunia kerja. Program SMK Pusat Keunggulan bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang terserap di dunia kerja atau menjadi wirausaha melalui keselarasan pendidikan vokasi yang mendalam dan menyeluruh dengan dunia kerja.

Kedua adalah Merdeka Belajar episode ke-11: Kampus Merdeka Vokasi. Visi Kampus Merdeka Vokasi adalah terintegrasinya pendidikan tinggi vokasi dengan dunia kerja demi menghasilkan lulusan yang lebih kompeten, produktif, dan kompetitif. Sehingga integrasi perguruan tinggi vokasi dengan dunia kerja dilaksanakan melalui link and match yang bukan sekadar adanya nota kesepahaman saja.

Kampus Merdeka Vokasi juga menghadirkan dana kompetitif untuk pembukaan program SMK-D2 Jalur Cepat. Program ini berbasis kerja sama antara SMK, dan kampus vokasi, dengan dunia kerja, untuk meningkatkan kualifikasi SDM yang terampil dan unggul dalam waktu yang lebih singkat.

Dalam kunjungan kerjanya di Yogyakarta, Mendikbudristek juga hadir dalam acara Program Pengenalan Kampus bagi Mahasiswa Baru Universitas ‘Aisyiyah (UNISA), silaturahmi dengan pimpinan Pengurus Pusat Muhammadiyah, serta bersilaturahmi dengan Butet Kertaredjasa serta pelaku seni dan budaya di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement