Rabu 20 Sep 2023 06:36 WIB

482,5 Kilo Sampah Diangkut dari Gunung Gede Pangrango

Tingginya angka kunjungan memberikan dampak negatif yakni banyaknya sampah.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Agus Yulianto
Menko PMK, Muhadjir Effendy.
Foto: Republika/Ronggo Astungkoro
Menko PMK, Muhadjir Effendy.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 5,29 juta orang telah melakukan pendakian gunung dan wisata alam di kawasan konservasi. Dikutip dari siaran pers Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tercatat di tahun 2022, pendaki terdiri atas 5,1 juta wisatawan domestik dan 189 ribu wisatawan mancanegara.

Namun, terdapat sampah  yang ditinggalkan sembarangan. Salah satu contoh dampak negatif itu hadir di kawasan Taman Nasional Gunung Gede – Pangrango. Tahun 2022 tercatat satu setengah ton lebih sampah diturunkan dari taman nasional tersebut.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menghimbau kepada masyarakat pentingnya melestarikan lingkungan sekitar. 

"Saya mohon jangan lagi ada pendaki atau pengunjung yang pergi meninggalkan sampah, bawalah sampah turun dan tinggalkan kenangan berkesan di tempat yang indah ini," kata Muhadjir kala memberikan sambutan Aksi Nyata Revolusi Mental Bersih Gunung Gede Pangrango, Selasa (19/9/2023).

Namun, menurut Menko Muhadjir, semuanya harus dilakukan secara seimbang. Upaya pelestarian lingkungan, pengembangan olahraga petualangan mendaki gunung, pengembangan gunung sebagai destinasi wisata, harus dilakukan secara sinergis dalam satu kesatuan yang utuh, dalam kerangka besar pembangunan berkelanjutan.

"Oleh karena itu, manusianya harus disiapkan, generasi mudanya harus dibangun sedini mungkin bahkan sejak dari kandungan, usia sekolah, hingga usia produktif," ujar Muhadjir. 

Muhadjir menilai pelibatan anak muda juga sekaligus dapat menjadi instrumen amplifikasi yang efektif untuk menyebarkan nilai-nilai kebaikan. Sehingga dampak yang dilakukan hari ini dapat memberikan momentum yang kuat hingga bertahan di kemudian hari.

"Saya sangat kagum dengan geliat dan ketangkasan anak-anak muda yang tergabung didalam berbagai komunitas yang sekarang ini ramai-ramai datang ke taman nasional untuk melakukan Aksi Nyata Revolusi Mental yaitu bersih-bersih taman nasional ini," ucap Muhadjir.

Gerakan bersih gunung ini juga sebagai implementasi dari salah satu Gerakan Nasional Revolusi Mental, yaitu Gerakan Indonesia Bersih. Kegiatan Aksi Nyata Bersih Gunung ini juga sangat strategis untuk menanamkan nilai-nilai utama Gerakan Nasional Revolusi Mental, yaitu Etos Kerja, Gotong Royong, dan Integritas. 

''Dengan banyaknya anak muda yang terlibat dari berbagai komunitas, maka Gerakan Nasional Revolusi Mental akan lebih mampu menggerakan masyarakat lebih luas lagi untuk berubah menjadi lebih baik, dari pola pikir hingga tindakan sehari-hari," ujar Muhadjir.

Muhadjir berharap aksi kolaborasi ini akan berkelanjutan dan memberikan dampak signifikan pada upaya pelestarian ekosistem taman nasional seperti gunung. Sebab menurutnya persoalan sampah di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) tidak dapat diremehkan. 

Aksi nyata Revolusi Mental Gerakan Bersih Gunung Gede Pangrango dilaksanakan dengan kolaborasi Kementerian/Lembaga/Organisasi secara lintas sektor & pentahelix. Kegiatan pendakian dan bersih sampah dilangsungkan dari tanggal 17 September sampai 19 September 2023 dengan tiga titik jalur pendakian. Jalur pertama berangkat 17 September dengan titik pusat pemungutan sampah di Surya Kencana. Jalur kedua berangkat 18 September dengan titik pusat di Kandang Badak. Sementara jalur ketiga akan melaksanakan kegiatan bersih gunung di air terjun Cibereum.

Sebagai informasi jumlah sampah yang terkumpul yakni Rute Pertama Gunung Putri - Suryakencana sebanyak 220 kg, Rute Kedua Cibodas - Kandang Badak sebanyak 201,5 kg, dan Rute Ketiga Cibodas - Air Terjun sebanyak 61 kg.

Adapun jenis sampahnya terdiri dari kemasan botol/plastik minuman, kemasan makanan ringan, kantong plastik sekali pakai, bungkus rokok, kemasan permen, dan Tali pengikat kemasan (tali rapiah/plastik). Aksi ini diikuti sebanyak 186 peserta dimana sebagian besarnya adalah para pendaki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement