REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bakal calon presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa hukum masih jadi persoalan besar bangsa Indonesia. Menurut Prabowo, yang menyebabkan hukum bisa dibeli lantaran banyak hakim yang imannya tidak kuat.
"Akar masalah kita adalah bahwa kita harus mulai dari sistemnya. Apa yang mengakibatkan hukum bisa dibeli? Karena hakim-hakim yang mungkin imannya kurang kuat," kata Prabowo di acara 'Sarapan Bareng 1.000 Guru Ngaji se-DIY di Hotel Prima SR, Sleman, DIY, Rabu (20/9).
Selain itu menurutnya, kurang baiknya penghasilan yang diperoleh seorang hakim juga dinilai jadi penyebab hukum cenderung tajam ke bawah tumpul ke atas. Oleh karena itu, menurutnya menaikkan gaji hakim dinilai bisa menjadi solusi dalam penegakan hukum. "Karena itu kalau kita mau seperti negara-negara lain, hakim-hakim ini harus digaji dengan baik supaya dia tidak bisa dibeli. Nah ini kuncinya," ucapnya.
Ia menambahkan, mudah bagi seorang capres menyampaikan janji akan menaikan gaji supaya dirinya terpilih. Namun dirinya enggan melakukan hal tersebut tanpa perhitungan. "Kita hitung, mampu atau tidak naikkan gaji, sumbernya dari mana? Bagaimana caranya? Kita hitung," ucapnya.
Ketua Umum Partai Gerindra tersebut mengaku sangat optimistis dan yakin bisa memperbaiki penghasilan hakim. Dirinya juga mengaku sudah menghitung berapa penghasilan hakim yang baik supaya tidak bisa dibeli oleh siapa pun.
"Kalau sudah gajinya dibagusin, diperbaiki hidupnya dijamin kualitasnya hidupnya baik dan dia masih bisa dibeli dia harus dihukum seberat-beratnya," ungkapnya.