Rabu 20 Sep 2023 19:46 WIB

Wapres Minta Baznas Tingkatkan Penyaluran untuk Masyarakat Difabel

Baznas terus bersinergi dengan Kementerian Pekerjaan Umum.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Erdy Nasrul
Wakil Presiden KH Maruf Amin.
Foto: Dok BPMI/Setwapres
Wakil Presiden KH Maruf Amin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin meminta Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) meningkatkan penyaluran manfaat kepada kelompok miskin berkebutuhan khusus (difabel). Hal ini disampaikannya merespon program Baznas terkait penyediaan akses dan fasilitas Pendidikan Al-Qur’an kepada kelompok penyandang disabilitas tuna rungu. 

"Saya mengapresiasi dan mengharapkan BAZNAS dapat meningkatkan penyediaan akses lanjutan bagi kelompok masyarakat miskin yang berkebutuhan khusus. Ini bagus sekali dan kita harapkan mereka banyak yang bisa baca AL Quran," ujar Kiai Ma'ruf saat sambutan dalam rapat koordinasi nasional Baznas Tahun 2023 di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (20/9/2023).

Baca Juga

Kiai Ma'ruf mengatakan, sebagai pengelola dana sosial syariah di bidang pemberdayaan masyarakat, peran Baznas perlu diperkuat lagi. Kiai Ma'ruf pun meminta Baznas terus konsisten meningkatkan partisipasi aktifnya. 

"Tidak saja untuk mengurangi beban pengeluaran kelompok masyarakat miskin ekstrem, tetapi juga meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin ekstrem,” ujarnya.

Menurutnya, program pemberdayaan sosial menjadi tahapan penting dalam penyelesaian permasalahan kemiskinan, seperti pemenuhan kebutuhan darurat, dasar, dan lanjutan bagi masyarakat miskin produktif, agar lebih siap dengan program pemberdayaan lanjutan.

Oleh karena itu, ia pun meminta Baznas terus bersinergi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya, yakni penyediaan akses bagi masyarakat miskin untuk perbaikan rumah layak huni.

“Saya berharap program ini dapat terus didukung oleh BAZNAS, agar lebih banyak kelompok masyarakat miskin dijangkau melalui skema padat karya tunai. Hal ini berguna untuk meningkatkan keswadayaan dalam peningkatan kualitas rumah dan utilitas lainnya,” ujarnya.

Terkait pemberdayaan ekonomi, Kiai Ma'ruf mengatakan, efektivitas program ini akan lebih maksimal jika melingkupi berbagai sisi pemberdayaan, seperti kemudahan akses permodalan, penguatan produksi dari hulu sampai hilir, serta sistem pasar yang mudah, adil dan terbuka untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari mustahik.

“Hari ini kita menyaksikan kurang lebih 100 UMKM yang telah mendapat manfaat dari BAZNAS. Ini menjadi bukti bagaimana BAZNAS mendukung pemberdayaan ekonomi dengan membangun kehidupan masyarakat miskin dalam sektor produktif,” ujarnya. 

Selain itu, dia meminta Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) terus menggali potensi zakat Indonesia mencapai Rp 327 Triliun yang belum terambil dengan optimal. Sebab, realisasi pengumpulan zakat saat ini masih jauh dari potensi tersebut.

"Saya tahu  potensi zakat besar sekali, sekarang itu bagaimana mengambilnya. Jadi di potensinya banyak tapi baru berapa persen berarti belum bisa ambilnya," ujar Kiai Ma'ruf saat sambutan dalam rapat koordinasi nasional Baznas Tahun 2023 di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (20/9/2023).

Karena itu, Kiai Ma'ruf meminta Baznas harus mampu merumuskan pengelolaan yang dapat menggali potensi zakat secara optimal.

"Baznas harus merumuskan bagaimana caranya ngambil. Jadi mari kita rumuskan teknik ngambilnya," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement