Rabu 20 Sep 2023 22:41 WIB

Kemenaker Respons Positif Kolaborasi Perguruan Tinggi Indonesia dan Korea

Kemenaker menilai perguruan tinggi harus terus lahirkan SDM unggul.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Erdy Nasrul
Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor (kiri).
Foto: ANTARA/Wahdi Septiawan
Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Keteangakerjaan (Kemenaker) merespons positif kerja sama akademik antara perguruan tinggi Indonesia dan Korea untuk memperluas jaringan keilmuan dan mempromosikan kerja sama akademis yang lebih erat.

Menurut Wakil Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor kolaborasi perguruan tinggi Indonesia dan Korea diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk peningkatan kapasitas SDM, pengkajian dan penerapan teknologi informasi dan komunikasi.

Baca Juga

"Saya berharap Nota Kesepahaman yang akan ditandatangani, dapat diimplementasikan dengan penuh komitmen oleh semua pihak sehingga dapat berjalan dan mulai operasional pada Tahun Akademik 2023," ujar Afriansyah Noor usai menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman 12 perguruan tinggi di lingkungan LLDIKTI Wilayah III, 6 perguruan tinggi wilayah X, dan 4 Perguruan Tinggi Korea di Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (20/9/2023).

Afriansyah Noor menjelaskan permasalahan dalam pembangunan ketenagakerjaan di Indonesia pada saat ini adalah kualitas tenaga kerja dan bertambahnya pengangguran. "Penyebabnya adalah jumlah tenaga kerja baru lulusan perguruan tinggi yang tidak seimbang dengan jumlah lapangan kerja yang tersedia, " katanya.

Sesuai data BPS Februari 2023, jumlah pengangguran lulusan sarjana dan diploma berada di angka 12 persen (sekitar 958.800 orang) dari total jumlah pengangguran sebanyak 7,99 juta orang. Penyebabnya adalah tidak link match antara Perguruan Tinggi dengan Pasar Kerja.

"Kondisi tersebut menuntut para pihak pemangku kepentingan utamanya sektor pendidikan untuk bisa duduk bersama saling bersinergi dan berinovasi guna menekan angka pengangguran yang masih cukup tinggi, " ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement